Find Us On Social Media :

Jadi Penangkap Teroris-teroris Dunia, Terkuak Cara Mengerikan Amerika Serikat Perlakukan Para 'Teroris' Kelas Kakap, Penjara Ini Justru Jadi Simbol Ketidakadilan AS Sendiri

By Maymunah Nasution, Sabtu, 23 Januari 2021 | 13:05 WIB

Gerbang luar penjara Guantanamo, penjara AS di Teluk Guantanamo, Kuba

Zubaydah tidak sendirian, laporan dari middleeasteye.net tunjukkan jika kamp tahanan tersebut sudah menampung lebih dari 750 pria Muslim, dengan yang termuda baru berusia 15 tahun dan yang tertua berusia 73 tahun.

Mereka semua tetap ditahan tanpa dakwaan apapun.

Praktik keagamaan Islam diejek, tahanan dipaksa mendengarkan musik heavy metal berulang-ulang, pelecehan seksual pun dilakukan sebagai cara mematahkan iman narapidana Muslim, agar mereka mengakui tuduhan yang tidak berdasar.

Sampai-sampai ada kuburan Islam bagi mereka para tahanan yang tidak bisa dipulangkan dan akhirnya meninggal di penjara itu.

Baca Juga: Menjelang Berakhirnya Masa Jabatannya, Menlu AS Mike Pompeo Seenaknya Tuduh Iran Sebagai Markas Baru Al-Qaeda Tanpa Bukti, Rupanya Ini Tujuan Sebenarnya

Namun meskipun sampai pada 9 Januari 2021 lalu sudah ada 9 kematian di Guantanamo, kuburan Islam tetap kosong.

Zubaydah pada 2019 lalu merilis sketsa mengerikan untuk laporan oleh pengacaranya yang berjudul 'How America Tortures'.

Penyiksaan yang dilakukan meliputi penyiraman air ke saluran pernapasan, tangan diborgol di tiang-tiang yang posisinya begitu tinggi sampai tahanan harus berjinjit, kemudian dirantai dalam posisi duduk, kepala ditutupi dan pergelangan tangan dan kakinya juga diborgol.

Baca Juga: Jadi Tahanan Politik di Ujung Kekuasaannya, Begini Nasib Bung Karno yang Jarang Diketahui: 'Makanannya Diudek-udek Pakai Bayonet'