Intisari-online.com - Seperti kita tahu, Israel menjadi negara pertama di dunia yang membuat gebrakan suntikan vaksin corona.
Tak hanya pejabatnya saja, rakyatnya juga sudah mulai dibagikan vaksin Covid-19 yang dibeli dari Amerika.
Pada 1 Januari, Israel memulai program vaksinasinya dibagikan kepada rakyatnya sendiri, bahkan Perdana Menterinya Benjamin Nethanyahu juga sudah divaksin.
Namun, setelah hampir 3 minggu vaksinasi, situasinya justru makin rumit.
Baca Juga: Ada yang Dihirup Lewat Hidung, WHO Beri Bocoran Mengenai Calon Vaksin Covid-19 Generasi Baru
Menurut Russian Today, pada Kamis (21/1/21), lebih dari 12.400 orang Israel justru dinyatakan positif Covid-19.
Padahal mereka sebagian besar telah menerima vaksin Covid-19 dari Amerika Serikat, yang dikonfirmasi Kementerian Kesehatan Israel.
Menurut RT, pada 20 Januari sedikitnya ada 189.000 orang Israel dites dengan menyuntikkan vaksin Pfizer/BioNTech AS dengan 2 suntikan.
Hasilnya sekitar 6,6% masih memiliki hasil positif menurut, data Kementerian Kesehatan Israel.
Baca Juga: Tak Lama Lagi WHO Akan Berikan Rekomendasi Vaksin Covid-19, Tetapi Mengapa Sinovac Tidak Disebutkan?