Pasukan yang bertugas di pos Timika kemudian diperintahkan untuk menggerebek markas OPM, yang berjarak enam hari jalan kaki dari pos tersebut.
Ketika mereka berangka ke lokasi, bertepatan dengan musim penghujan di bulan Oktober.
Perjalanan pun makin sulit karena mereka harus menyeberangi sungai dengan arus yang sangat deras.
Bertemunya pasukan ini dengan sungai tepat di hari kelima. Mereka memutuskan untuk menyeberang menggunakan tali.
Baca Juga: Tepat di Utara Pulau Kalimantan, Ledakan Nuklir Paling Berbahaya di Dunia Siap Meletus
Saking derasnya arus sungai, ada seorang prajurit yang berpangkat kopral masuk ke pusaran air dan hanyut.
Meski sang komandan telah menyelam untuk menolongnya, namun sampai suatu titik sungai itu hilang dan menjadi air terjun.
Sang komandan pun menepi di tengah hutan Papua yang berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut.
Lima orang sudah menyeberang, tiga belum menyeberang dan sang komandan hanyut bersama dengan si Kopral.