Find Us On Social Media :

Ini Alasan China Kepincut Setengah Mati oleh Timor Leste, Ternyata Bukan untuk Adang Australia

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 20 Januari 2021 | 19:17 WIB

Patung Cristo Rei, Timor Leste

Sebagai negara kecil, strategi diplomatik Timor-Leste adalah berusaha untuk memaksimalkan kepentingannya sambil bernavigasi di antara kekuatan-kekuatan utama dunia, sambil juga mencoba memainkan "kartu China" untuk mendorong tetangganya, Australia.

Hubungan Timor-Leste dengan Australia rumit.

Ilmuwan politik internasional Simon Shen telah menulis esai yang menunjukkan bahwa Australia memainkan peran kunci dalam memperoleh kemerdekaan Timor-Leste, dan juga memberikan dukungan militer selama masa transisi.

Ia telah membantu Timor-Leste mencapai puluhan juta dolar AS setiap tahun, membawanya ke dalam lingkungan pengaruh Australia.

Baca Juga: Ibu yang Melahirkan Secara Sesar Patut Disebut Pahlawan, Ini Alasannya!

Namun, pada tahun 2012, seorang mantan perwira intelijen Australia mengungkapkan bahwa pemerintah Australia telah mengerahkan agen untuk mendengarkan rahasia negara Timor-Leste untuk mendapatkan keuntungan dalam negosiasi tentang perbatasan laut, yang menyebabkan penurunan hubungan bilateral.

Setelah berselisih dengan Australia, ditambah dengan prediksi bahwa sumber minyak akan habis dalam beberapa tahun, Timor-Leste membutuhkan dukungan dari negara besar lainnya.

Masuk ke China, dengan membawa paket BRI-nya.

Jadi, kedua belah pihak cocok dan semakin dekat.

Pada akhir September 2019, kapal angkatan laut Tiongkok Qi Jiguang mengelilingi Australia saat melakukan tur di Pasifik Selatan, meningkatkan kecurigaan dan kekhawatiran di Canberra bahwa Tiongkok juga memiliki ambisi militer, selain ambisi ekonomi.

Baca Juga: Tepat di Utara Pulau Kalimantan, Ledakan Nuklir Paling Berbahaya di Dunia Siap Meletus

Setelah 12 tahun tidak ada kunjungan perdana menteri Australia ke Timor-Leste, PM Australia saat ini, Scott Morrison, berkunjung untuk pertama kalinya pada Agustus tahun ini, untuk menunjukkan persahabatan.

Dia menyatakan bahwa Australia akan membantu Timor-Leste mengembangkan fasilitas angkatan lautnya, dan menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi.

Sebelumnya pada bulan Juli, Parlemen Australia juga mengesahkan perjanjian perbatasan laut yang memberi Timor-Leste setidaknya 70% saham di ladang minyak Greater Sunrise, dibandingkan dengan 50-50 sebelumnya.

Semua gerakan ini dipandang oleh media Barat sebagai konsesi oleh Australia, untuk menyeimbangkan pengaruh China yang semakin besar di Pasifik Selatan.

Baca Juga: Profesor Ini Bongkar Misteri Monster Loch Ness, Jawabannya Mungkin akan Membuat Anda Kecewa

(*)