Tolak Beri Vaksin kepada Warga Palestina Meski Diminta WHO, Israel Abaikan Kewajibannya Sebagai Penjajah

Maymunah Nasution

Penulis

Vaksinasi Covid-19 di Israel terhitung cepat, justru mereka tidak memvaksin warga Palestina sama sekali, dikecam banyak pihak

Intisari-online.com -Vaksinasi sudah mulai dilaksanakan di banyak negara.

Salah satunya adalah di Israel.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti semua negara yang sudah laksanakan vaksinasi untuk tetap menggunakan alat kesehatan tersebut untuk membangun kesehatan masyarakat.

Hal itu diutamakan kepada Israel, yang saat ini tengah menjajah Palestina.

Baca Juga: Akal Bulus China Terkuak, Lagaknya Beri Vaksin Gratis ke Filipina, China Sendiri yang Galakkan Bisnis Pasar Gelap Vaksin Ilegal di Negara Tetangga Indonesia Itu, Dibanderol Sampai 3 Juta Rupiah

WHO meminta secara tidak resmi kepada Israel untuk segera menyediakan vaksinasi untuk nakes Palestina.

Namun Israel menolak permintaan WHO tersebut, seperti dilaporkan dari Middle East Monitor.

Negara ini saat ini dikritik habis-habisan atas sengaja mencegah Palestina mendapat vaksinasi di tengah pandemi Covid-19.

Sebagai negara penjajah, Israel diwajibkan untuk menyediakan akses kesehatan memadai untuk negara yang mereka jajah.

Baca Juga: Kubah Batu Hendak Dihancurkan Israel, Pusat Dunia dan Sumur Jiwa Itu Terancam Rata dengan Tanah, Bagaimana Nasib Al Aqsa?

Sehingga Israel sudah melanggar hukum internasional.

Minggu lalu, Amnesty International memanggil Israel agar mulai menyediakan dosis vaksin virus Corona untuk warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza.

Organisasi Internasional tersebut menyeru Israel agar "berhenti mengabaikan kewajiban internasionalnya sebagai negar apenjajah dan segera bertindak memastikan jika vaksin Covid-19 tersedia secara setara dan merata untuk warga Palestina yang mereka jajah di Tepi Barat dan Gaza."

Program vaksinasi Israel sendiri termasuk untuk warga Palestina dengan status penduduk Israel dan penduduk Palestina di Timur Yerusalem.

Baca Juga: Afrika Selatan 'Terseret' Konflik Israel-Palestina dalam Skandal Visa Kejahatan Kembar Ini Pemicunya

Sementara di Tepi Barat, vaksin hanya diberikan kepada para penduduk Yahudi yang tinggal di kependudukan ilegal tersebut, tapi warga Palestinanya tidak mendapat apa-apa.

Menurut Menteri Kesehatan Otoritas Palestina Mai Al-Kaila, 12 orang telah meninggal di Palestina dalam 24 jam terakhir.

Sementara kasus baru virus Corona dilaporkan sebanyak 928 kasus hanya di Tepi Barat dan Yerusalem Timur saja.

Saat ini ada 95 pasien virus Corona yang dirawat dalam kondisi serius, 21 di antaranya berada di ventilator.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Baru Saja Dimulai, Tapi Puluhan Orang di Negara Ini Malahan Meninggal Dunia Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Kok Bisa?

Gerald Rockenschaub, kepala misi WHO untuk para warga Palestina mengatakan kepada The Independent jika badan PBB tersebut telah meminta Israel untuk menyediakan vaksinasi Covid-19 untuk melindungi para nakes Palestina.

Hampir 8000 nakes Palestina dilaporkan terinfeksi virus Corona.

Ia mengatakan jika Israel telah menolak permintaan ini dengan mengatakan sedang kekurangan stok untuk populasi mereka sendiri.

Sungguh ironi mengingat Israel sedang memimpin vaksinasi Covid-19 di dunia.

Baca Juga: Tenang, Untuk Saat Ini, Masih Mustahil Indonesia Akui Israel, Setidaknya Jika Merujuk Faktor Ini

Sementara itu melansir CNN, Israel memiliki target mengakhiri vaksinasi seluruh negaranya pada akhir Maret.

Namun sekitar 4,5 juta warga Palestina hidup di Tepi Barat dan Gaza tidak mendapatkan apapun.

Sampai saat ini tidak ada yang mendapatkan suntikan vaksin dan entah kapan mereka mendapatkannya, setidaknya tidak dalam waktu dekat.

Hukum internasional yang dimaksudkan bagi Israel tetap sediakan vaksinasi untuk Palestina adalah Konvensi Jenewa Keempat Artikel 56.

Baca Juga: Terkuak Rupanya Indonesia Jadi Sasaran Utama Donald Trump Agar Mau Normalisasi dengan Israel, Lihat Saja Tawaran Selangitnya untuk Indonesia Saat Menjabat Ini

Banyak ahli yang mengecam hal ini, menyebutkan secara mroral dan legal, perbedaan akses 'kasta' untuk kesehatan yang seharusnya diberikan ke semua orang ini sangat tidak bisa diterima.

Namun Israel merasa tidak menjajah, dengan menunjuk Perjanjian Oslo yang disepakati di pertengahan tahun 1990-an dengan Organisasi Pembebasan Palestina.

Perjanjian tersebut ciptakan Otoritas Palestina, termasuk kesepakatan mengenai klausal Otoritas Palestina akan bertanggung jawab untuk kesehatan semua warga Palestina di bawah administrasi sipil mereka.

Dilaporkan juga dari Al Jazeera, Otoritas Palestina juga dijadwalkan menerima pengiriman pertama 500 unit Vaksin Covid-19 dari Rusia yaitu Sputnik V, seperti dikatakan oleh pejabat Israel.

Baca Juga: Getol Buat Vaksin Covid-19, Ide Visioner Putin Justru Ditolak Keras Oleh Dokter-dokter dan Guru di Rusia: 'Kami Tidak Mau Jadi Kelinci Percobaan!'

Pengiriman itu dikabarkan sudah sampai Selasa kemarin.

Pengiriman itu dibeli oleh delegasi Otoritas Palestina untuk para warga Tepi Barat yang akan dikirim melalui Yordania.

Impor itu juga sudah disetujui oleh menteri kesehatan Israel.

Menurut agensi berita Palestina Maan, Menteri Hubungan Dalam Negeri Hussein al-Sheikh, yang sampai kunjungi Rusia, lewati perbatasan darat Allenby Selasa kemarin membawa vaksin.

Baca Juga: Kontras Dengan Israel yang Sudah Berikan Vaksinasi Covid-19 pada Rakyatnya, Tak Disangka Beginilah Nasib Rakyat Palestina yang Hanya Gigit Jari Melihat Negara Musuhnya Lakukan Vaksinasi

Desember lalu, pejabat Palestina umumkan mereka sudah tandatangani kerjasama dengan Rusia untuk 4 juta dosis vaksin Sputnik V.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait