Nama Negaranya Tidak Dikenal, Negara Ini Bersumpah Akan Bergabung dengan Amerika Untuk Menentang Penindasan yang Dilakukan China

Afif Khoirul M

Penulis

Ada sebuah negara kecil yang baru-baru ini mendapat sorotan karena dengan lantang mengatakan menentang penindasan China.

Intisari-online.com - Saat ini China dianggap sebagai ancaman bagi negara-negara besar di dunia.

Seperti negara-negara barat, banyak yang memandang China berpotensi menjadi negara adidaya selanjutnya setelah Amerika.

Selain itu, saat ini China sudah dipandang sebagai negara terkuat di dunia nomor dua setelah Amerika.

Pertumbuhan ekonominya yang cepat, dengan kekuatan militer yang terus meningkat membuatnya menjadi negara kuat dunia.

Baca Juga: Akhirnya Dikeluarkan Juga, InilahKapal Induk Terbaru Milik China yang Siap Hancurkan Siapapun Musuhnya,Diklaim Paling Menakutkan di Dunia,Intip Betapa Sangarnya Senjata Ini

Meski demikian tampaknya bukan hanya negara kecil yang yang menentang China.

Bahkan, ada sebuah negara kecil yang baru-baru ini mendapat sorotan karena dengan lantang mengatakan menentang penindasan China.

Menurut 24h.com.vn, negara kecil tersebut adalah Palau sebuah negara di Pasifik yang mengaku sebagai sekutu Amerika.

Menurut laporan, presiden terpilih baru Palau, langsung mengumumkan dia akan berdiri bersama AS dan Taiwan melawan China.

Baca Juga: Hari TerakhirJabat Sebagai Presiden AS, Donald Trump JustruBikin PanikSatu Dunia, Siapkan Kekuatan Besar Ini di Laut China Selatan, Pantas Saja China Mengamuk

Suragel Whipps Jr, adalah presiden baru Palau yang akan dilantik pada 21 Januari mendatang.

Bahkan sebelum dilantik dia sudah sesumbar, akan berurusan dengan China.

Menurut Whipps, Amerika telah membuktikan selama bertahun-tahun negara itu adalah teman terpercaya Palau.

Baru-baru ini, Amerika juga telah memberikan 6.000 dosis vaksin dari perusahaan farmasi Moderna.

Diberikan kepada negara kecil yang berpenduduk hanya 20.000 orang tersebut.

"AS dan China sedang bersaing ketat. Namun China menunjukkan sikap sebagai negara besar yang menindas negata kecil," ujar Whipps.

Desember lalu, Palau Coast Guard menangkap kapal ikan milik China, yang mengksplotasi teripang secara ilegal di wilayah maritimnya.

Baca Juga: Selalu Ada Tumpah Darah sebelum Kemerdekaan, Taiwan Nekat Gencarkan Latihan Militer Saat AS Disanksi China, Tembakan Batalion dan Pengawasan Medan Perang Ditingkatkan

Jaksa Agung Palau, menghubungi China tentang kapal itu dan mereka juga menahannya.

"Ketika Palau mencoba menghubungi, China tidak menunjukkan respon, membuat hal ini tidak bisa di terima," kata Whipps.

"Mereka dimintai pertanggungjawaban atas perilaku warga negara mereka. Namun, mereka memilih untuk mengabaikannya," ujar Whipps.

"China tidak menghormati perbatasan kami dan negara lain. Penangkapan ikan ilegal, penangkapan ikan ilegal, semua harus dihukum," imbuhnya.

"Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi kepentingan orang-orang di negara ini dan meminta China untuk tidak melakukan hal-hal ini," terang Whipps.

Menurut Whipps, jika ingin pamer sebagai salah satu pemimpin global, China seharusnya berperilaku lebih bertanggung jawab.

"Sebagai teman Taiwan, kami mengalami sejumlah kerugian. Banyak negara tidak menyukai hubungan Palau-Taiwan. Mereka mencoba mematahkan nilai asosiasi ini. Saya pikir itulah inti dari ideologi bullying. Kita harus melawannya," kata Mr Whipps.

Baca Juga: Pilih Membelot dari Amerika dan Berpaling ke China, 'Mantan' Sekutu AS Ini Malah Menyesal, Ungkap Alasan Ini

Palau sebuah negara kepulauan dengan luas sekitar 460 kilometer persegi.

Adalah salah satu dari 15 sekutu Taiwan di seluruh dunia dan satu dari empat negara yang masih menjalin hubungan resmi dengan Taiwan di Pasifik.

Di bawah tekanan China, banyak negara kepulauan Pasifik memilih untuk melepaskan hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, seperti Kepulauan Solomon dan Kiribati.

Joseph Wu pemimpin layanan diplomatik Taiwan akan pergi ke Palau untuk menghadiri pelantikan Tuan Whipps untuk menunjukkan sekutu kuatnya.

Setelah menjabat, Whipps mengatakan dia akan merangsang pariwisata Palau untuk tumbuh lagi dan memberikan vaksinasi Covid-19 kepada sebagian besar penduduk pulau dengan bantuan AS.

Artikel Terkait