Penulis
Intisari-online.com -Keadaan Amerika Serikat (AS) tidak segera damai menjelang pelantikan presiden.
Kabar terbaru yang muncul adalah kendaraan militer Humvee yang siap tempur senilai 120 ribu Dolar AS (Rp 1,7 miliar) dicuri di California.
Kendaraan lapis baja itu digondol dari fasilitas Garda Nasional di pinggiran Los Angeles hanya beberapa hari sebelum Joe Biden dilantik.
Pengumuman pencurian itu menimbulkan kekhawatiran di Twitter, dengan seorang berkata, "ini mengerikan", seperti yang dilansir dari The Sun pada Minggu (17/1/2021).
FBI memperingatkan bahwa mencuri dari fasilitas militer akan mendapatkan hukuman maksimum 10 tahun penjara federal.
Kendaraan kamuflase hijau yang dicuri itu memiliki 4 pintu, berplat nomor 4OBSBHQ6.
Nomor administrasi Humvee WV57TO-HQ06/M1165A1 dan nomor registrasinya adalah NZ311R.
Nomor batalion, 40TH BSB, yang juga dapat dilihat di seluruh kendaraan, kata FBI.
Hadiah hingga 10.000 dollar AS (Rp 141 juta) ditawarkan untuk pihak yang dapat memberikan informasi yang mengarah pada kembalinya kendaraan curian itu.
Pengumumannya muncul setelah Humvee, yang menurut FBI bernilai sekitar 120.000 dollar AS (Rp 1,7 miliar), dicuri pada Jumat pagi waktu setempat (15/1/2021) dari Gudang Senjata Garda Nasional di Bell.
Setelah melihat postingan FBI LA, Arielle Phoenix menjawab, "Wth? Agak besar untuk dibawa pergi! Semoga cepat ditemukan. Bukan pertanda baik!”
Martin Cruz dengan blak-blakan bertanya, "Bagaimana Anda bisa kehilangan jejak truk militer?"
Yang dijawab James Woods, "Ini Kendaraan kamuflase, setelah meninggalkan pangkalan itu pada dasarnya menjadi truk siluman."
Orang lain menunjukkan, “Dalam waktu berbeda dalam dalam sejarah, ini mungkin agak lucu.
Saat ini, sangat meresahkan." Pencurian yang mengkhawatirkan terjadi saat FBI memperingatkan kekerasan bersenjata di seluruh AS menjelang pelantikan Biden.
Kendaraan itu disiapkan untuk tangani protes "ekstensif" ketika presiden baru dilantik pada 20 Januari.
FBI tawarkan hadiah 10 ribu Dolar AS (Rp 141 juta) untuk siapapun yang temukan kendaraan militer ini.
Menjelang pelantikan Biden sendiri FBI juga mengecek personel Garda Nasional.
Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada pembangkang saat pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris.
Hal tersebut disampaikan jenderal bintang empat Daniel Hokanson, yang mengepalai Biro Garda Nasional, pada Minggu (17/1/2021).
Sebab, saat penyerbuan Capitol Hill 6 Januari lalu ternyata ada beberapa perusuh yang terkait dengan militer, baik di masa lalu atau saat ini.
"Dalam koordinasi dengan Paspampres dan FBI, mereka mengecek semua personel yang masuk," kata Hokanson saat ditanya CBS News.
Kantor berita AFP melaporkan, sebagian besar wilayah Washington DC kini menyerupai benteng zona perang.
Banyak daerah pusat kota yang ditutup, pagar kawat berduri dibentangkan, dan sekitar 25.000 tentara Garda Nasional dikerahkan ke ibu kota AS tersebut.
Dalam sepucuk surat baru-baru ini kepada semua tentara AS, Kepala Staf Gabungan berkata ke para anggotanya, bahwa kerusuhan 6 Januari tidak sejalan dengan aturan hukum.
Ia menambahkan, tentara harus menegakkan nilai-nilai dan cita-cita bangsa.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini