Find Us On Social Media :

Sebentar Lagi Tinggalkan Gedung Putih, Donald Trump Terus-menerus Mengomel dan Menyebut Dirinya Selalu Dijahati, Sindir Koleganya yang Tak Membelanya

By Mentari DP, Selasa, 19 Januari 2021 | 10:10 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

 

Intisari-Online.com - Presiden Donald Trump masih mengomel bahwa dia memenangkan pemilihan kurang dari 48 jam sebelum dia meninggalkan Gedung Putih.

Hal itu menurut laporan dari The New York Times.

Trump bahkan memarahi beberapa orang walau mereka membela dirinya.

Seperti Pemimpin Minoritas DPR Kevin McCarthy. Padahal dia tidak memberikan suaranya.

Baca Juga: Iran Akhirnya Tak Bisa Berbohong Lagi, Diam-diam Mereka Bersiap Perang di Lokasi Sengketa Ini Sehari Jelang Pelantikan Joe Biden, Terkuak Karena Bukti-bukti Ini

Diketahui sekitar 10 Anggota DPR dari Partai Republik memberikan suara dengan Demokrat untuk mendakwa Trump untuk kedua kalinya minggu lalu.

Pasca dakwaan tersebut, Trump telah menyatakan ketidakpuasan dengan pidato dasar McCarthy.

Trump tampaknya tidak peduli bahwa McCarthy benar-benar menentang pemakzulan selama pidatonya.

"Pemungutan suara untuk mendakwa akan semakin memecah belah bangsa ini."

Baca Juga: Operation Little Vittles, Saat 'Bom' yang Dijatuhkan Pesawat Sekutu Justru Disambut Gegap Gemppita oleh Anak-anak Jerman

"Pemungutan suara untuk mendakwa akan semakin mengobarkan api perpecahan partisan," kata McCarthy.

Namun dia juga menyalahkan Trump atas pengepungan 6 Januari di Gedung Capitol.

"Itu tidak berarti presiden bebas dari kesalahan."

"Presiden memikul tanggung jawab atas serangan hari Rabu di Kongres oleh perusuh massa."

"Dia seharusnya segera mengecam massa ketika dia melihat apa yang terjadi," kata McCarthy.

McCarthy menyarankan bahwa Presiden Trump harus menerima konsekuensinya dan bertanggung jawab untuk menghentikan kerusuhan.

Sehingga Presiden terpilih Biden dapat berhasil memulai masa jabatannya.

Sejumlah ahli politik menganggap bahwa Trump sakit hati terhadap koleganya di Partai Republik.

Ketika Trump dimakzulkan untuk pertama kalinya, pada Desember 2019, dia sering menyombongkan diri.

Menurutnya tidak ada Partai Republik yang bergabung dalam upaya tersebut dan hanya beberapa anggota Partai Demokrat yang memberikan suara dan menentangnya.

Namun kini hal itu berkebalikannya.

Baca Juga: Joe Biden Benar-benar Menepati Janjinya, Sesaat Sah Menjadi Presiden Amerika Dia Akan Pertemukan Keluarga Muslim yang Terpisah Gegara Kebijakan Kontroversial Trump

Selama pemungutan suara hari Rabu, dengan 10 suara Partai Republik dengan setiap Demokrat di DPR meminta Trump untuk dimakzulkan.

Pasal pemakzulan menyalahkan Trump karena menghasut pemberontakan pada 6 Januari 2021 kemarin.

Bahkan media sosial Trump dibekukan agar dia tidak dapat secara langsung menyerang siapa pun yang dia anggap sebagai musuh.

Selain McCarthy, yang sudah lama menjadi loyalis Trump, presiden juga mengomel kepada Wakil Presiden Mike Pence.

Ini karena Pence menolak membatalkan hasil Electoral College.

Padahal Pence memang tidak memiliki kekuasaan Konstitusional untuk melakukannya.

Terakhir, sama seperti Trump yang tidak mau menghadiri pelantikan Joe Biden, Ibu negara Melania Trump juga melakukannya.

Melania Trump merilis 'pesan perpisahan' pada hari Senin.

Di sana dia juga menolak untuk memberikan tour keliling kepada penerusnya, Ibu Negara Jill Biden, yang merupakan tradisi.

Baca Juga: Pantas Banyak yang Protes, Ternyata Joe Biden Bersiap Batalkan Semua Kebijakan Donald Trump yang 'Nyeleneh', Termasuk Soal Larangan Warga Negara Muslim Masuk Amerika