Find Us On Social Media :

Kerap Dituduh Jadi Dalang 'Arab Springs', Faktanya Israel Justru Ketakutan dengan Revolusi di Timur Tengah

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 16 Januari 2021 | 16:05 WIB

Peringatan satu tahun Revolusi Tunisia.

Intisari-Online.com – Bermula dari aksi Mohammed Bouazizi, lulusan perguruan tinggi berprofesi pedagang buah di Kota Siddiq Bouzid.

Ketika polisi menyita barang dagangannya, Ia mencoba bunuh diri dengan membakar hidup-hidup tubuhnya pada 17 Desember 2010.

Pada 18 Desember 2010, Mohammed Bouazizi tanpa gentar membakar dirinya hidup – hidup.

Aksi Mohammed Bouazizi berhasil mengundang perhatian. Pada 19 Desember 2010 aksi demonstrasi hingga aksi kerusuhan bermunculan sampai 27 Januari 2011.

Baca Juga: Dihukum karena Tolak Terbangkan Pesawat ke Israel, Pilot Maskapai UEA: Tuhan Menjaga Saya, Saya Tidak Menyesalinya

Dan revolusi Tunisia tersebut berhasil memicu aksi masyarakat miskin dan penganggur Kota Siddiq Bouzid hingga seluruh penjuru negeri, termasuk Eropa.

Sejak peluncuran revolusi Tunisia sepuluh tahun lalu, beberapa orang menuduh revolusi populer Arab sebagai "konspirasi Israel atau Amerika".

Tujuannya adalah untuk mengutuk pemberontakan dan menuduh mereka yang mengambil bagian dan membayar mahal karena melakukannya, bekerja secara sadar atau tidak sadar sebagai bagian dari konspirasi ini.

Ironisnya, para pihak yang berseberangan melontarkan tuduhan yang sama, mengingat mereka saling membenci.

Baca Juga: Banyak Negara Arab Berbondong-bondong Berdamai dengan Israel demi 'Kenyamanan', Justru Tunisia Lakukan Hal Sebaliknya, Sebut Tak Akan Khianati Palestina