"Tapi normalisasi di tingkat rahasia sudah ada sejak lama," kata Ateq Jarallah, seorang peneliti Yaman, kepada Anadolu Agency.
Dia mengutip tekanan AS dan kelemahan negara-negara Arab dan lembaga-lembaga Islam untuk kedua negara Teluk yang menormalisasi hubungan dengan Israel.
"Orang-orang Arab tidak berada pada level yang sama dalam oposisi dan penolakan terhadap normalisasi."
"Jadi UEA menemukan kesempatan ini untuk secara resmi mengumumkan normalisasi dengan Israel," katanya.
(*)