Dia dan pemerintahannya menanggung banyak kesalahan atas jumlah kematian Covid-19 yang sangat besar di AS, yang menyumbang 20% dari kematian global.
Melihat hal itu, kini AS tidak lagi terlihat seperti negara maju atau negara adikuasa.
Para pemimpin di seluruh dunia sekarang malah menertawakan dan mencemooh AS.
Seolah-olah kerusakan yang terjadi belum besar, pemberontakan Trump yang gagal telah semakin menurunkan posisi Amerika di mata dunia.
Lebih buruk lagi, meskipun Presiden terpilih Joe Biden akan dilantik dalam waktu sekitar satu minggu, Trump masih memiliki waktu untuk menciptakan lebih banyak kekacauan.
Misalnya milisi sayap kanan dan supremasi kulit putih sudah merencanakan lebih banyak aksi protes, kekerasan, dan perang rasial di kota-kota di seluruh AS.
Dan musuh-musuh terbesar AS seperti Rusia, China, Iran, dan Korea Utara akan mencari cara untuk mengeksploitasi kekacauan dengan menyebarkan disinformasi atau meluncurkan serangan dunia maya.
Karena takut Trump akan menggunakan militer, Ketua DPR Nancy Pelosi pun langsung menghubungi Kepala Staf Gabungan AS.
Di mana mereka melarang Trump menyentuh fasilitas nuklir.
Mereka takut, AS akan kembali goyah jika Trump kembali melancarkan serangan nuklir pada target dengan populasi sipil yang besar.