Find Us On Social Media :

Kecelakaan Sriwijaya Air Jadi Kecelakaan Ketiga Selama 4 Tahun, Pesawat Boeing 737 Sempat Berganti Julukan The Best Selling Plane Menjadi Pesawat Maut, Tapi Mengapa Bisa Segera Dapat Izin Terbang?

By Maymunah Nasution, Minggu, 10 Januari 2021 | 19:45 WIB

Sriwijaya Air

Sedangkan Direktur Eksekutif EASA, Patrick Ky mengatakan Boeing telah melakukan perubahan terhadap jenis pesawat yang pernah mengalami kecelakaan selama 2 kali dalam kurun waktu kurang dari 5 bulan itu.

"Hasil kajian menunjukan menyebutkan Boeing 737 Max sudah dapat kembali beroperasi. Kami sedang mempersiapkan segala kebutuhannya," ujar Patrick, dilansir dari CNBC, Senin (23/11/2020).

"Kemungkinan besar kami akan mengambil keputusan berdasarkan hasil kajian, memperbolehkan 737 Max untuk beroperasi, mungkin pada Januari," tambahnya.

Rencananya, pengajuan terkait pencopotan larangan terbang 737 Max akan mulai dilaksanakan pekan depan, diikuti dengan 30 hari waktu pembahasan.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 yang Jatuh Merupakan Model Tanpa Sistem Kontrol Otomatis, Seperti Kecelakaan Lion Air 2018

Jika terlaksana tepat waktu, maka keputusan resmi akan terbit pada bulan pertama tahun depan.

Namun, seberapa cepat maskapai dapat kembali menggunakan Boeing 737 Max akan ditentukan oleh waktu pelatihan pilot dan juga pembaruan sistem penerbangan tiap maskapai, sejalan dengan ketentuan EASA.

Di AS, maskapai rencananya akan mulai mengoperasikan Boeing 737 Max pada 29 Desember, atau sekitar 6 minggu setelah keputusan resmi FAA dikeluarkan.

Sebagai informasi, Boeing 737 Max dilarang untuk mengudara sejak Maret 2019, setelah terjadi kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan 346 jiwa, hanya dalam lima bulan.

Baca Juga: Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak dalam Hitungan Detik, Inilah Critical Eleven, 11 Menit Penuh Risiko dalam Penerbangan, Bak Dekati Gerbang Kematian