Find Us On Social Media :

Nagorno-Karabakh Masih Saja Dikunjungi Menteri Armenia, Presiden Azerbaijan Sudah Wanti-wanti, 'Kami Tidak Takut, Nanti Kalian Menyesal Buat Kami Marah'

By Maymunah Nasution, Sabtu, 9 Januari 2021 | 15:47 WIB

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev

Pasukan Rusia diberitahu jika tidak boleh warga asing masuk ke wilayah itu tanpa izin dari Azerbaijan.

"Sayangnya, DPR Perancis berangkat ke sana dengan izin dari Rusia. Akhirnya, duta besar Perancis untuk Baku dipanggil ke kementerian luar negeri dan diberi peringatan. Kami tidak akan diam," ujar Aliyev.

Kepada Ayvazyan, Aliyev mengatakan "apa yang kamu lakukan di sana? Mereka tidak boleh melupakan perang itu. Mereka tidak boleh lupa 'kepalan besi' masih di sana."

Ia juga mengingatkan konsekuensi akan parah jika ada langkah provokasi serupa di masa depan.

Baca Juga: Nagorno-Karabakh, Pertempuran Manifesto Dendam 30 Tahun yang Justru Rampung Hanya Dua Bulan, Disebut-sebut Jadi Pembelajaran Perang Masa Depan, Ini Sebabnya

Kunjungan menlu Armenia itu disebut Kementerian Luar Negeri Azerbaijan sebagai pelanggaran kondisi perjanjian tiga negara Armenia, Azerbaijan dan Rusia yang mengakhiri konflik 44 hari di tahun 2020 lalu.

"Kunjungan ilegal oleh Menlu Armenia Ara Ayvazyan ke wilayah Karabakh di Azerbaijan, di mana ia bertemu perwakilan rezim boneka dan tandatangani 'dokumen' baru, bertentangan dengan pernyataan tiga negara pada 10 November dan tidak sesuai dengan kerangka perdamaian, keamanan dan kerjasama di wilayah itu setelah gencatan senjata," ujar Leyla Abdullayeva, kepala Departemen Jasa Press dari Kementerian Luar Negeri dan Hubungan Internasional Azerbaijan, dalam sebuah pernyataan resmi.

Abdullayeva menambahkan jika pelanggaran oleh pejabat Armenia adalah provokasi, dan aksi tersebut hanya memanasi penduduk lokal dan tidak membantu normalisasi situasi di wilayah tersebut.

Ketegangan yang merebak antara Armenia dan Azerbaijan di akhir September menjadi cerminan konflik negara Kaukasus yang sudah berjalan berpuluh-puluh tahun lamanya.

Baca Juga: Begitu Diharapkan Armenia untuk Membekingi Mereka, Putin Malah Berkhianat dan Sebut Nagorno-Karabakh Resmi Milik Azerbaijan, Begini Posisi Rusia di Gencatan Senjata Itu