AS sendiri telah menggunakan Selat Hormuz untuk membawa minyak dari kawasan Timur Tengah ke AS sejak tahun 1976.
Jika Selat Hormuz sampai diblokade oleh kapal-kapal selam dan kapal perang Iran, tidak hanya AS saja yang kerepotan untuk mengangkut minyaknya tapi juga Arab Saudi.
Sebagai persenjataan untuk menghancurkan kapal-kapal perang AS, Iran sendiri telah memiliki rudal Khalij yang bisa menghantam sasaran sejauh 300 km.
Rudal yang bisa membawa bahan peledak hingga 650 kg ini bahkan diklaim oleh Iran sebagai rudal yang sangat efektif untuk menghancurkan kapal-kapal induk AS.
Sementara rudal pertahanan udara S-300 buatan Rusia yang sudah dimiliki oleh Iran juga merupakan rudal paling efektif untuk merontokkan jet-jet tempur atau rudal AS yang sedang digunakan untuk menyerang Iran.