Hubungan dengan AS Makin Memanas, Iran Luncurkan Pangkalan Rudal Bawah Tanah Rahasia, Jangkau Ratusan Kilometer dan Miliki Daya Peledak yang Menghancurkan

Tatik Ariyani

Penulis

(Ilustrasi) Rudal Iran

Intisari-Online.com - Akhir-akhir ini hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) semakin memburuk.

Apalagi saat setahun peringatan kematian Jenderal Iran Qassem Soleimani yang tewasdibunuh oleh serangan pesawat tanpa awak AS di Baghdad, Irak.

Serangan tersebut diperintahkan oleh Donald Trump.

Kematian Solaimani membuat Iran berjanji untuk balas dendam kepada AS.

Baca Juga: Perbandingan Kekuatan Militer China dan Taiwan, Beijing Sedang 'Panas' Ketahui Rencana AS ke Taipei, Menyebutnya 'Main Api'

Waspadaserangan Iran, AS pun menerbangkan pesawat pembom B-52 berkemampuan nuklir ke wilayah teluk.

Kini, di tengah ketegangan yang semakin meningkat tersebut,Iran justru meluncurkan pangkalan rudal miliknya.

Baca Juga: Bendera Merah Putih Terlihat di Gedung Capitol dalam Kerusuhan Demonstrasi Amerika Serikat, Punya Indonesia atau Bukan?

Melansir Reuters, Pengawal Revolusi elit Iran meluncurkan pangkalan rudal bawah tanah di lokasi Teluk yang dirahasiakan pada hari Jumat (8/1/2021), media pemerintah Iran melaporkan.

"Pangkalan itu adalah salah satu dari beberapa pangkalan yang menampung rudal strategis Angkatan Laut Pengawal," kata kepala Pengawal, Mayor Jenderal Hossein Salami.

Tahun lalu, Pengawal mengatakan Iran telah membangun "kota rudal" bawah tanah di sepanjang garis pantai Teluk, memperingatkan "mimpi buruk bagi musuh Iran".

"Rudal ini memiliki jangkauan ratusan kilometer, dengan akurasi yang tepat dan kekuatan penghancur yang sangat besar, dan dapat mengatasi peralatan perang elektronik musuh," kata Salami.

Baca Juga: Selain Lenyapnya Jack Ma, China Juga Lakukan Ini Terhadap Konglomerasi Alibaba, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Dia mengatakan pangkalan itu adalah "salah satu dari beberapa pangkalan yang menampung rudal strategis Angkatan Laut".

Ada konfrontasi berkala di Teluk dalam beberapa tahun terakhir antara Pengawal dan militer AS, yang menuduh angkatan laut Pengawal mengirim kapal penyerang cepat untuk mengganggu kapal perang AS saat mereka melewati Selat Hormuz.

Ketegangan antara Teheran dan Washington meningkat sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump keluar dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia yang membatasi program nuklir Republik Islam dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi negara.

Baca Juga: Pertama Kalinya Setelah 10 Tahun, Kim Jong-un Si Pecinta Senjata 'Bikin Geger' Karena Hal Ini, Ada Apa?

Artikel Terkait