Find Us On Social Media :

'Saya Minta India Kembalikan Mayat Anak Saya', Tangis Pilu Seorang Ayah yang Anaknya Dibunuh Secara Kejam oleh Pasukan India dan Mayatnya Tak Boleh Dibawa Pulang

By Tatik Ariyani, Jumat, 8 Januari 2021 | 14:08 WIB

Ilustrasi makam

Dia bergegas ke fasilitas polisi di Srinagar tempat jenazah Ather disimpan.

Ketika polisi kemudian membawa mayat itu, bersama dengan dua pria lainnya, ke gunung terpencil untuk dimakamkan, Ahmed mengikuti.

Sepanjang jalan, Ahmed dihentikan beberapa kali tetapi memohon pasukan India untuk membiarkan dia melihat wajah putranya untuk terakhir kalinya, katanya.

Ketika dia akhirnya mencapai lokasi pemakaman, dia hancur.

Ahmed mengatakan kuburan telah digali oleh tukang gerinda, bertentangan dengan praktik tradisional di mana kuburan digali dengan sekop dan umumnya ditandai dengan batu nisan marmer.

“Itu bukan kuburan tapi lubang yang digali dengan cepat,” katanya. "Saya sendiri menurunkan anak saya ke dalam lubang itu."

Pembunuhan Ather dan penguburan jarak jauh mengundang duka publik, dengan ribuan orang menuntut "mengembalikan jenazah" di media sosial.

Sementara itu, di rumah sederhana keluarga Ather di Bellow, para pelayat mengelilingi ibu Ather yang sedang berduka.

Kakak perempuannya menangis, “Ibu, sabarlah. Dia akan kembali. Dia telah berjanji padaku bahwa dia akan melakukannya. "

Meski tak dapat memakamkan jenazah putranya secara layak, Ahmed tetap menggali sebuah kuburan dengan sekop.

Ahmed dengan susah payah menggali kuburan untuk putranya yang masih remaja.

Namun, di dalam kuburan yang digalinya tak ada tubuh putranya untuk dimakamkan.

Orang-orang yang menyaksikan hal memilukan itu hanya bisa tertegun dalam diam.

Tapi Ahmed tidak menyerah, dia terus menggali.

Kemudian dia bangkit, menegakkan punggungnya, dan menghadapi kerumunan itu, dengan marah.

“Saya ingin mayat anak saya,” dia berteriak. “Saya minta India untuk mengembalikan mayat anak saya kepada saya."