Penulis
Intisari-online.com -Sedang ada rapat Kongres Partai Buruh Korea Utara.
Kongres itu dimulai sejak 5 Januari lalu, dan masih berlangsung sampai saat ini.
Pemimpin negara Kim Jong-Un pun hadir dalam rapat ini.
Ia bahkan berjanji memperkuat pertahanan nasional Korut untuk melindungi lingkungan yang damai bagi rakyatnya.
Seperti dilaporkan oleh media pemerintah Korut Kamis (7/1/2021).
Kim membuat pernyataan itu dalam pidatonya selama sesi kedua dalam Kongres Partai Buruh yang berkuasa sebagaimana dilansir dari KBS World Radio.
Media KCNA, yang dikelola pemerintah Korea Utara, melaporkan bahwa Kim pada Rabu (6/1/2021) menjelaskan keinginannya untuk melindungi keamanan negara.
Kim juga menginginkan lingkungan yang damai melalui konstruksi sosialis dengan sangat meningkatkan pertahanan.
Hingga saat ini, Korea Utara telah menegaskan perlunya perdamaian demi berkonsentrasi pada pembangunan ekonomi.
Tetapi para analis mengatakan, pernyataan Kim terbaru tersebut tampaknya mencerminkan komitmennya terhadap pertahanan nasional selama perdamaian tidak dibangun dengan Amerika Serikat ( AS).
Juga, dalam laporan yang dipublikasikan KNCA, Kim menilai perekonomian negara serta mempresentasikan tujuan untuk inovasi dan pengembangan dalam rencana lima tahun yang baru.
Sektor-sektor yang ditinjau oleh Kim meliputi transportasi, konstruksi, komunikasi, perdagangan, serta hubungan ekonomi eksternal.
AS kirim pesawat mata-mata
Mengetahui rapat Kongres Partai Buruh di Korea Utara, rupanya AS mengirimkan pesawat mata-mata.
Hal ini diketahui dari pelacak penerbangan asal Korea Selatan Rabu kemarin.
Ada dua pesawat mata-mata AS yang terbang melintasi Semenanjung Korea lakukan pengawasan.
Dugaan sementara mengarah pada upaya pantauan terhadap Kongres Partai Buruh Korea Utara.
Dilansir dari Yonhap, akun pelacak penerbangan No callsign di Twitter menunjukkan aktivitas penerbangan pesawat pengintai U-2S Dragon Lady di langit dekat kota pesisir Taean Provinsi Chungcheong Selatan, sekitar pukul 9 pagi pada Selasa.
Menariknya, Yonhap menyebutkan, jarang sekali pesawat U-2S terbang dengan perangkat identifikasi lokasinya dihidupkan.
Dragon Lady umumnya bertugas untuk memantau, merekam video, dan terkadang menyadap aktivitas militer Korea Utara dari ketinggian sekitar 25 kilometer dalam misi penerbangan yang dapat berlangsung hingga delapan jam.
Belum cukup sampai di situ, pada sore harinya, pesawat EP-3E milik Angkatan Laut AS juga terlihat terbang di atas Hwaseong, Selatan Seoul, dan Hongcheon.
Berdasarkan waktu identifikasi, penerbangan itu berlangsung ketika Partai Buruh Korea Utara memulai kongres di hari kedua.
Kongres tersebut cukup menarik perhatian dunia karena Korea Utara diperkirakan akan mengungkap garis kebijakan luar negeri barunya, terutama terkait pembicaraan denuklirisasi dengan AS yang terhenti sejak tahun lalu.
Pengiriman pesawat pengintai AS ke Semenanjung Korea juga dinilai berkaitan dengan isu Korea Utara akan melakukan provokasi atau mengadakan parade militer di tengah kongres.
Mengenai hal tersebut, Komandan Pasukan Korea AS (USFK) Jenderal Robert Abrams mengatakan pada Selasa, belum ada tanda-tanda provokasi besar sampai sekarang.
Korea Utara sendiri cukup pintar tidak menyebutkan nama AS atau Korea Selatan dalam kongres tersebut.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini