Korea Utara Adakan Rapat Kongres Partai Buruh, Kim Jong-Un Berikrar Akan Berikan yang Terbaik Sedangkan Ini yang Dilakukan AS untuk Awasi Rapat Tersebut

Maymunah Nasution

Penulis

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara dalam rapat ke-13 Politbiro Partai Buruh, dalam foto yang dirilis pada 8 Juni 2020.

Intisari-online.com -Sedang ada rapat Kongres Partai Buruh Korea Utara.

Kongres itu dimulai sejak 5 Januari lalu, dan masih berlangsung sampai saat ini.

Pemimpin negara Kim Jong-Un pun hadir dalam rapat ini.

Ia bahkan berjanji memperkuat pertahanan nasional Korut untuk melindungi lingkungan yang damai bagi rakyatnya.

Baca Juga: Temui 'Monster' Pukguksong-4 SLBM: Rudal Bahan Bakar Padat Misterius Baru Keluaran Korea Utara, Seperti Apa Kehebatannya?

Seperti dilaporkan oleh media pemerintah Korut Kamis (7/1/2021).

Kim membuat pernyataan itu dalam pidatonya selama sesi kedua dalam Kongres Partai Buruh yang berkuasa sebagaimana dilansir dari KBS World Radio.

Media KCNA, yang dikelola pemerintah Korea Utara, melaporkan bahwa Kim pada Rabu (6/1/2021) menjelaskan keinginannya untuk melindungi keamanan negara.

Kim juga menginginkan lingkungan yang damai melalui konstruksi sosialis dengan sangat meningkatkan pertahanan.

Baca Juga: Terus Membisu soal Terpilihnya Joe Biden, Kim Jong-un Bersiap Luncurkan 'Proposal Dramatis', Kapan dan Apa Isinya?

Hingga saat ini, Korea Utara telah menegaskan perlunya perdamaian demi berkonsentrasi pada pembangunan ekonomi.

Tetapi para analis mengatakan, pernyataan Kim terbaru tersebut tampaknya mencerminkan komitmennya terhadap pertahanan nasional selama perdamaian tidak dibangun dengan Amerika Serikat ( AS).

Juga, dalam laporan yang dipublikasikan KNCA, Kim menilai perekonomian negara serta mempresentasikan tujuan untuk inovasi dan pengembangan dalam rencana lima tahun yang baru.

Sektor-sektor yang ditinjau oleh Kim meliputi transportasi, konstruksi, komunikasi, perdagangan, serta hubungan ekonomi eksternal.

Baca Juga: Jumlahnya Paling Banyak Hanya 60 Buah, 'Kartu As' Korea Utara Ini Bikin Jepang dan Korea Selatan Tak Bisa Tidur, Bumerang dari 'Kebijakan Kesabaran Strategis' Obama

AS kirim pesawat mata-mata

Mengetahui rapat Kongres Partai Buruh di Korea Utara, rupanya AS mengirimkan pesawat mata-mata.

Hal ini diketahui dari pelacak penerbangan asal Korea Selatan Rabu kemarin.

Ada dua pesawat mata-mata AS yang terbang melintasi Semenanjung Korea lakukan pengawasan.

Baca Juga: Musuh Datang Satu per Satu hingga Makin Terpojok, Militer China Siapkan Jet Tempur Baru, Intip Betapa Sangarnya Senjata Ini yang Buat Amerika Langsung Waspada

Dugaan sementara mengarah pada upaya pantauan terhadap Kongres Partai Buruh Korea Utara.

Dilansir dari Yonhap, akun pelacak penerbangan No callsign di Twitter menunjukkan aktivitas penerbangan pesawat pengintai U-2S Dragon Lady di langit dekat kota pesisir Taean Provinsi Chungcheong Selatan, sekitar pukul 9 pagi pada Selasa.

Menariknya, Yonhap menyebutkan, jarang sekali pesawat U-2S terbang dengan perangkat identifikasi lokasinya dihidupkan.

Baca Juga: Menjelang Pelantikan Joe Biden, Pesawat Mata-mata Amerika Mendadak Mondar-mandir di Korea Utara, Apa yang Mereka Incar?

Dragon Lady umumnya bertugas untuk memantau, merekam video, dan terkadang menyadap aktivitas militer Korea Utara dari ketinggian sekitar 25 kilometer dalam misi penerbangan yang dapat berlangsung hingga delapan jam.

Belum cukup sampai di situ, pada sore harinya, pesawat EP-3E milik Angkatan Laut AS juga terlihat terbang di atas Hwaseong, Selatan Seoul, dan Hongcheon.

Berdasarkan waktu identifikasi, penerbangan itu berlangsung ketika Partai Buruh Korea Utara memulai kongres di hari kedua.

Kongres tersebut cukup menarik perhatian dunia karena Korea Utara diperkirakan akan mengungkap garis kebijakan luar negeri barunya, terutama terkait pembicaraan denuklirisasi dengan AS yang terhenti sejak tahun lalu.

Baca Juga: Kim Jong-un Menangis Bicarakan Masa Sulit Korea Utara dalam Pidatonya, hingga Ungkit Hubungan Negaranya dengan Korea Selatan

Pengiriman pesawat pengintai AS ke Semenanjung Korea juga dinilai berkaitan dengan isu Korea Utara akan melakukan provokasi atau mengadakan parade militer di tengah kongres.

Mengenai hal tersebut, Komandan Pasukan Korea AS (USFK) Jenderal Robert Abrams mengatakan pada Selasa, belum ada tanda-tanda provokasi besar sampai sekarang.

Korea Utara sendiri cukup pintar tidak menyebutkan nama AS atau Korea Selatan dalam kongres tersebut.

Baca Juga: Parade Militer Oktober Lalu Jadi Ajang Pameran Keunggulan Rudal Korea Utara, Tapi Ironisnya Senjata Militer yang Baru MungkinHanya Halusinasi Korea Utara Saja, Ini Sebabnya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait