Kalahkan China, Amerika dan Rusia, Negara Penuh Konspirasi Ini Malah Nekat Vaksin Seluruh Warganya Lalu Perbolehkan Lakukan Kontak dengan Penderita Covid-19, Benarkah Sudah Manjur?

Afif Khoirul M

Penulis

Predana Menteri Israel divaksin Covid-19.

Intisari-online.com - Dilema soal vaksin Covid-19 memang masih meresahkan banyak orang di dunia.

Pasalnya tak sedikit orang-orang yang mengalami dampak tidak biasa setelah diberikan suntikan Vaksin Covid-19.

Maklum saja vaksin yang saat ini sudah beredar masih disebut sebagai vaksin ekperimental, meskipun telah melalui berbagai uji.

Sementara itu, Indonesia juga telah mendatangkan vaksin Sinovac dari China, meski belum mendistribusikannya.

Baca Juga: Niat Disuntik Vaksin Covid-19 Gagal Total, di Amerika 42 Orang Ini Justru Salah Terima Suntikan Bukannya Diberi Vaksin Malah Disuntikkan Dengan Obat Ini

Namun, ada sebuah negara yang dengan berani memberikan vaksin Covid-19 dalam skala besar pada rakyatnya.

Menurut 24h.com.vn, pada Sabtu (2/1/21), negara tersebut adalah Israel.

Hanya dalam sembilan hari, Israel memvaksinasi Covid-19 ke lebih dari 7% populasi.

Anehnya, negara tersebut tidak memiliki perusahaan farmasi terkenal, maupun vaksin Covid-19 yang berpartisipasi dalam uji coba fase 3 seperti China dan AS.

Baca Juga: Inilah Sosok Orang Pertama yang Disuntik Dengan Vaksin Covid-19, Berakhir Meninggal Setelah Efek Vaksin yang Disuntikkan Ke Tubuhnya Dirahasiakan oleh Pemerintahnya Sendiri

Hampir 650.000 orang Israel telah divaksinasi terhadap Covid-19 dari Pfizer/BioNTech, dan Israel hanya memiliki 8,7 juta penduduk.

Jika upaya vaksinasi terus berlanjut, Israel dapat memberikan vaksin Covid-19 kepada seluruh populasi setelah beberapa bulan.

Tingkat vaksinasi per kapita Israel berada di puncak dunia, yang sangat menggembirakan ketika teori konspirasi tentang vaksin Covid-19 bermunculan di Timur Tengah.

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan bahwa proporsi tertinggi dari populasi yang divaksinasi dengan vaksin Covid-19 di dunia adalah Israel.

Orang Israel divaksinasi Covid-19 24/7. Kapanpun mereka mau, mereka disuntik.

Pada 1 Januari, Israel mencatat lebih dari 420.000 infeksi Covid-19.

Ratusan dokter medis militer Israel dikirim untuk mencapai vaksinasi berkecepatan tinggi.

Negara ini juga sangat cepat memesan vaksin Covid-19 dari ketiga perusahaan Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca.

Baca Juga: Tak Sampai Sehari Usai Sebut Ingin Makin Rukun dengan Israel, Nama Erdogan Sudah Terpampang dalam Baliho Raksasa di Jalanan Israel, Apa Isinya?

Satu hal yang membuat Israel heboh dengan vaksinasi Covid-19 adalah program "kartu hijau" akan segera dimulai.

Oleh karena itu, semua orang yang menerima vaksin Covid-19 tidak akan pernah dikarantina oleh otoritas Israel jika mereka masuk dari luar negeri, bahkan jika mereka bersentuhan dengan pasien dengan virus tersebut.

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan bahwa setiap hari negara itu memvaksinasi sekitar 152.000 orang dengan Covid-19 jumlah yang mengagumkan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah warga negara pertama yang divaksinasi Covid-19 di negara Timur Tengah.

"Ini adalah tahapan penting. Saat ini banyak orang yang menghadapi risiko Covid-19. Kita harus mendapatkan vaksinasi untuk melindungi diri kita sendiri dan orang di sekitar kita," kata Nethanyahu.

"Jika kami menyelesaikan vaksinasi ini, hanya dalam waktu 30 hari, Israel dapat memberantas epidemi, membuka ekonomi dan melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh negara lain, "Netanyahu meminta.

Israel juga meminta Facebook untuk menghapus semua konten palsu, teori konspirasi tentang vaksin Covid-19.

Baca Juga: Empat Penyakit Ini Mungkin Anda Remehkan, Salah Satunya Jadi Penyakit yang Ditakuti Saat Kanak-kanak, Namun Karena Vaksin Dampaknya Bisa Diperkecil Kemungkinan Tingkat Keparahan

Sebelumnya, teori konspirasi yang menuduh vaksinasi Covid-19 untuk menanamkan chip pelacak pada warga dikecam keras oleh pemerintah Israel.

Di AS, Presiden Joe Biden mengkritik lambannya penyebaran vaksin Covid-19 di negara itu.

"Seperti yang saya takuti dan peringatkan untuk waktu yang lama. Kami melakukannya terlalu lambat. Pemberian dan pendistribusian vaksin Covid-19 tidak berjalan sesuai rencana," kata Biden.

Biden berjanji untuk memberikan vaksin Covid-19 kepada 100 juta orang dalam 100 hari, setelah dia berkuasa pada 20 Januari.

Dalam perkembangan lainnya, WHO baru saja mengumumkan vaksin Covid-19 pertama di dunia yang disetujui untuk vaksinasi darurat, yaitu vaksin Pfizer / BioNTech.

Artikel Terkait