Menurut memoarnya, kehilangan matanya membuat Carton de Wiart khawatir.
Dia khawatir kehilangan mata akan menghalangi kemampuannya untuk terus berjuang.
Menganggap PD1 sebagai sebuah kesenangan
Bagi jutaan pasukan yang bertugas di Perang Dunia I, konflik tersebut bergejolak antara kebosanan dan trauma.
Tetapi bagi Adrian Carton de Wiart, itu adalah kegembiraan yang menggembirakan.
Dia melihat kembali pada tahun 1916 sebagai tahun yang sangat indah baginya.
Terlepas dari kenyataan bahwa dia kehilangan satu mata dan satu tangan.
Menceritakan pengalamannya selama PD I, dia menekankan, "Terus terang, saya menikmati perang."
"Mengapa orang menginginkan perdamaian jika perang itu menyenangkan?"
Pada 1915, Adrian Carton de Wiart memimpin pasukan di Front Barat dalam Perang Dunia I.
Walau berisiko tinggi, itu tidak menghalangi Carton de Wiart atau mengurangi antusiasmenya untuk pertempuran itu.
Dia bahkan tidak repot-repot merunduk ketika peluru membombardir garisnya.