Find Us On Social Media :

Bagai Terulang Kembali Tragedi Lama Soal Virus Corona, Penularan Covid-19 'Jenis Baru' Menular Secara Besar-besaran di China, 'Kami Tak Akan Membiarkan Wabah Baru Terjadi di China'

By Afif Khoirul M, Jumat, 1 Januari 2021 | 14:05 WIB

Pandemi Covid-19 jenis baru menyerang China.

Intisari-online.com - Hingga saat ini tentu saja belum pudar dalam ingatan kita semua tentang tragedi munculna Covid-19.

Sebuah penyakit misterius yang berhasil membuat dunia dalam gelojak besar.

Penyakit itu muncul pertama kali di Wuhan pada Desember 2019, kemudian menyebar secara masiv pada Januari 2020.

Tepat pada hari ini, pada tahun lalu virus corona menyebar dan menyebabkan kepanikan di China.

Baca Juga: India Makin Was-was, China-Pakistan Makin Mesra, Kekuatan Militer China di Ladakh Makin Perkasa

Kini setahun berlalu, tragedi serupa nyaris terulang kembali tepat di negara asal mula Covid-19 muncul pertama kali.

Menurut 24h.com.vn, pada (1/1/21), China umumkan situasi genting tentang strain baru Covid-19 yang menyebar lebih cepat dan berbahaya.

Strain baru ini menyebar 70% lebih besar dari biasanya, membuat China kembali melakukan penangguhan penerbangan dari Inggris.

Namun, kasus baru jenis virus ini telah kembali muncul di negara berpenduduk 1 miliar orang, dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Juga: China Mendadak Kerahkan Pasukannya di Perbatasannya, Militer India Santai Bukan Main, 'Jika Mau, Kami Bisa Saja Lenyapkan China dengan Senjata Kami yang Satu Ini'

Pada 31 Desember, China menemukan kasus infeksi Covid-19 yang baru saja diimpor dari Inggris.

Kasus baru itu adalah seorang penumpang berusia 23 tahun yang diyakini telah terbang ke Shanghai, China dari Inggris pada 14 Desember.

"Insiden itu berpotensi menjadi ancaman bagi upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19,"  Kementerian Kesehatan mengumumkan.

Lebih dari 50 negara telah mengeluarkan pembatasan perjalanan dengan Inggris.

Karena kekhawatiran tentang jenis baru Covid-19 yang berpotensi menyebar dengan kuat.

Hingga saat ini, 10 negara, termasuk Amerika Serikat dan China, telah menemukan bahwa infeksi baru Covid-19 berasal dari Inggris.

Baca Juga: Bagaikan Senjata Rahasia Ternyata Pandemi Covid-19 membuat China Lebih Cepat Kalahkan Amerika, Tahun 2028 Diperkirakan China Sudah Ungguli AS dalam Hal Ini

"Kami tidak bisa membiarkan wabah baru Covid-19 terjadi di China," kata Zhang Wenhong, ahli epidemiologi terkemuka China.

Menurut Kementerian Kesehatan China, kasus infeksi Covid-19 dengan jenis baru dirawat di rumah sakit segera setelah gejala ringan muncul.

Pada 12 Desember, sebelum meninggalkan Inggris menuju China, penumpang ini dinyatakan negatif Covid-19.

Menurut informasi awal, dia adalah pasien wanita.

Dia biasa berlari di sebuah taman di Inggris tanpa mengenakan masker, dan secara sukarela melepas maskernya sambil menunggu untuk naik pesawat ke China.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, wanita itu diuji dan diinterpretasikan sampel genetik segera setelah dokter tahu dia berasal dari Inggris.

Baca Juga: Meski Tindakan China Ini Dianggap Sebagai Pemicu Penyebaran Covid-19, China Malah Terang-terangan Akan Ulangi Perbuatannya Melakukan Migrasi Terbesar di Dunia Ini

Varian Covid-19 baru dengan tingkat penularan 70% lebih tinggi ditunjuk sebagai B.1.1.7.

Para ahli menyebut B.1.1.7 sebagai jenis Covid-19 "sangat menular".

Pada tanggal 31 Desember, Administrasi Produk Kesehatan Nasional China melisensikan vaksinasi bersyarat dari vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinopharm.

Vaksin ini sudah teruji secara klinis di banyak negara dengan efek yang sederhana, hanya mencapai 79,34%.