Penulis
Intisari-online.com - Seperti kita ketahui, untuk melawan pandemi Covid-19, seluruh dunia berlomba-lomba untuk menciptakan vaksin.
Pasalnya, vaksin dinilai sebagai kunci untuk menyelesaikan pandemi yang tak kunjung usai ini.
Namun, Rusia justru mengambil langkah berbeda dalam melawan pandemi Covid-19.
Bukan vaksin yang mereka ciptakan tetapi sebuah obat atau penawar untuk mengatasi Covid-19.
Menurut 24h.com.vn, pada Kamis (31/12/20), Badan Federal Rusia untuk Kesehatan dan Biologi (FMBA) mengumumkan obat Covid-19.
Obat tersebut dikembangkan secara langsung untuk menghambat Covid-19.
Yang artinya, obat atau penawar ini salah satu terobosan untuk melawan Covid-19 selain mengandalkan vaksin.
Selain itu, obat Covid-19 ini adalah penangkal virus corona pertama di dunia, jika uji klinisnya berhasil.
Menurut Veronika Skvortsova, kepala FMBA, uji coba tersebut sejauh ini lebih dari 99% efektif.
"Ini adalah obat pertama yang secara langsung mempengaruhi virus. Bisa dikatakan itu adalah penawar bagi orang yang terjangkit Covid-19," kata Veronika
Veronika juga memberitahu Perdana Menteri Mikhail Mishustin bahwa uji klinis awal telah selesai, membuktikan bahwa obat tersebut aman dan sangat efektif.
Negara-negara di dunia kini tengah fokus pada produksi dan persiapan vaksin Covid-19.
Namun dengan pernyataan di atas, Rusia menjadi negara pertama yang mengembangkan penangkal virus yang secara langsung menghambat virus.
Veronika mengatakan kepada Perdana Menteri Rusia bahwa FMBA siap untuk uji coba tingkat yang lebih tinggi, berharap otoritas yang kompeten akan memberikan izin sebelum Tahun Baru.
"Jika uji coba membuktikan penggunaan obat ini, itu akan menjadi satu-satunya obat antiviral yang aman, efektif dan langsung di dunia saat ini," jelas Veronika.
FMBA juga sedang mengerjakan obat terpisah untuk menangani kasus paling kompleks dari infeksi virus Corona.
Obat ini memblokir efek yang disebut "hypercytokinemia".
Efek ini terjadi ketika sistem kekebalan bereaksi berlebihan terhadap virus, yang menyebabkan banyak kegagalan organ dan kematian.
Inilah salah satu penyebab utama kematian pasien yang terinfeksi Covid-19.
Jika dipastikan efektif dan aman, ini akan menjadi serangan terbesar Rusia dalam perang melawan Covid-19.
Awal tahun ini, Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin Covid-19 bernama Sputnik V.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa vaksin Sputnik V memiliki kemampuan 95% untuk menghasilkan antibodi setelah 40 hari.
Awal bulan ini, Putin mengumumkan vaksinasi publik kepada masyarakat dan dia juga akan divaksinasi.