Find Us On Social Media :

Menciptakan Bola Api Raksasa, Seperti Ini Detik-detik Serangan Rudal Mematikan di Salah Satu Negara Paling Korup di Dunia, Buat 22 Tewas dan Puluhan Lainnya Luka-luka

By Mentari DP, Kamis, 31 Desember 2020 | 08:25 WIB

Pelantikan itu terjadi setelah kesepakatan pembagian kekuasaan telah dicapai antara pemerintah presiden pengasingan yang berbasis di Saudi Abd Rabbu Mansour Hadi dan Dewan Transisi Selatan (STC), pemerintah separatis menguasai sebagian besar wilayah selatan negara itu.

Mendapat dukungan dari Uni Emirat Arab, STC dibentuk pada 2017, dua tahun setelah Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya memulai intervensi mereka dalam konflik Yaman.

Houthi sendiri belum mengaku bertanggung jawab atas serangan bandara hari Rabu.

Namun, kelompok tersebut sebelumnya telah meluncurkan lusinan serangan rudal dan drone terhadap loyalis Hadi, STC dan Arab Saudi, yang mengenai fasilitas militer, bandara, pelabuhan, dan infrastruktur lainnya.

Pada September 2019, kelompok tersebut bertanggung jawab atas serangan besar-besaran terhadap sepasang fasilitas pemrosesan minyak Saudi yang untuk sementara waktu mengurangi produksi minyak kerajaan.

Perang di Yaman telah menghancurkan negara yang sudah miskin itu, dengan lebih dari 233.000 orang tewas, baik selama pertempuran maupun sebagai akibat dari krisis kemanusiaan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa hingga 22 juta orang, atau tiga perempat dari populasi negara, sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk bantuan makanan yang mendesak.

Baca Juga: Berhasil Lengserkan Donald Trump, Begini Reaksi Pemimpin di Timur Tengah Terkait Kemenangan Joe Biden, 'Biden Lebih Fleksibel dan Rasional, Tapi...'