Find Us On Social Media :

Berang Karena Ekonomi Negaranya Tidak Tumbuh Sesuai Harapannya, Kim Jong-Un Mengeksekusi Penjual Kurs di Korea Utara, Bahkan Berikan Ancaman-ancaman Ini

By Maymunah Nasution, Senin, 28 Desember 2020 | 06:00 WIB

Kim Jong-un memeriksa pembangunan perumahan di Korea Utara

Organisasi Korea Selatan yang memonitor data ekonomi berdasarkan informasi yang ditutupi dari dalam Korea Utara, melaporkan kenaikan harga untuk jagung, gula dan kacang kedelai, meskipun nasi harganya bisa diatur pemerintah.

Mereka juga laporkan kenaikan nilai Won.

Tahun 2009 Korea Utara melakukan revaluasi mata uang mereka, yang menghapuskan tabungan.

Sejak saat itu banyak warganya menyimpan uang mereka di mata uang asing.

Baca Juga: Viral WNI Liburan ke Korea Utara, Orang Bisa Dipenjara Justru Gara-gara Hal yang Wajib Dilakukan di Indonesia Ini

Secara teknis ilegal untuk menukar uang selain dengan tarif resmi yang tidak menguntungkan, tapi praktiknya dilakukan secara terbuka dan tanpa penalti.

Oktober kemarin, pemerintah memberi tahu beberapa diplomat asing dan pekerja bantuan di Pyongyang jika mereka tidak dapat lagi menukar lebih dari 100 Dolar sehari, yang membuat organisasi internasional semakin sulit untuk beroperasi.

Sejak saat itu, Won melonjak sebesar 23% terhadap Dolar dan 40% terhadap Yuan Tiongkok, tunjukkan intervensi pemerintah.

Sementara itu, secara terpisah aturan baru yang mengatur perilaku pasar lokal telah bocor.

Baca Juga: Pantas Saja Xi Jinping Sombong Bukan Main, Ternyata China Tidak Akan Pernah Kekurangan Duit Karena Hal Ini, Begini Rayuan Maut Negeri Panda Untuk Menjerat 'Korbannya'