Organisasi Korea Selatan yang memonitor data ekonomi berdasarkan informasi yang ditutupi dari dalam Korea Utara, melaporkan kenaikan harga untuk jagung, gula dan kacang kedelai, meskipun nasi harganya bisa diatur pemerintah.
Mereka juga laporkan kenaikan nilai Won.
Tahun 2009 Korea Utara melakukan revaluasi mata uang mereka, yang menghapuskan tabungan.
Sejak saat itu banyak warganya menyimpan uang mereka di mata uang asing.
Secara teknis ilegal untuk menukar uang selain dengan tarif resmi yang tidak menguntungkan, tapi praktiknya dilakukan secara terbuka dan tanpa penalti.
Oktober kemarin, pemerintah memberi tahu beberapa diplomat asing dan pekerja bantuan di Pyongyang jika mereka tidak dapat lagi menukar lebih dari 100 Dolar sehari, yang membuat organisasi internasional semakin sulit untuk beroperasi.
Sejak saat itu, Won melonjak sebesar 23% terhadap Dolar dan 40% terhadap Yuan Tiongkok, tunjukkan intervensi pemerintah.
Sementara itu, secara terpisah aturan baru yang mengatur perilaku pasar lokal telah bocor.