Di Negara Ini, Menyebut Kata 'Indomie' Bisa Diartikan Tawaran untuk 'Berhubungan', Bahkan Meroketnya Angka Kehamilan Remaja Dipicu Olehnya

Ade S

Penulis

Indomie jadi alat transaksi seks di Ghana

Intisari-Online.com -KetenaranIndomie di Benua Hitam kini tidak hanya soal berita positif. Hal ini dipicu oleh temuan bahwa produk mi instan tersebut sering jadi alat transaksi seks.

Fakta ini terungkap dalamdialog nasional tentang kekerasan seksual dan berbasis gender dalam pandemi COVID-19: Prevalensi, driver, dan konferensi tindakan respons yang berlangsung di Ghana.

Dalam dialog yang diadakan olehSTAR-Ghana Foundation,Bashiratu Kamal salah seorang pembicara yang merupakan pakar gender dan ketenagakerjaan menyebut Indomie menjadi salah satu 'alat' yang kerap digunakan untuk ditukarkan dengan hubungan intim.

Bersama pulsa dan uang, Indomie bahkan disebut sebagai salah satu pemicu dari tingginya angka kehamilan di Ghana.

Baca Juga: Warganet Bingungkan Foto Bumbu Indomie Goreng ada 2 Macam, Indofood: 'Orang Jawa Lebih Suka Cabe Bentuk Saus'

Semuanya ini berawal dari tingkat kemiskinan yang sangat tinggi di Ghana, terutama sekarang selama pandemi Covid-19.

Kondisi ini kemudian mendorong gadis-gadis muda untuk melakukan hubungan transaksional di mana pria akan menjanjikan mereka barang sebagai imbalan.

Barang-barang tersebut termasuk Indomie, pulsa dan uang ponsel.

Selama penilaian, Bashiratu menyatakan bahwa, "Dalam beberapa kasus, ada masalah 'seks transaksional', di mana beberapa orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta, sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri."

Baca Juga: Disebut Ramen Terenak, Begini Sejarah Indomie, Omzet Penjualan Hampir Rp1 Triliun pada Tahun 1990

Dia melanjutkan untuk menjelaskan situasi di mana seorang ibu mendorong putrinya untuk berpartisipasi dalam 'seks transaksional'.

Ibu tersebut, menurut kesaksian Bashiratu, percaya bahwa pria itu dapat membantu putrinya lebih dari yang dia bisa.

Bashiratu memasukkan bahkan istilah 'indomie' telah diterjemahkan menjadi tawaran untuk transaksi, seks untuk apa pun yang bisa Anda berikan.

“Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup. Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang. "

Baca Juga: Mantap! Dua Varian Indomie Dinobatkan Sebagai Mi Instan Terlezat Sedunia: Ternyata Inilah Sosok di Balik Nikmatnya Rasa Indomie yang Jarang Kita Ketahui

Ini menunjukkan betapa buruknya kemiskinan tidak hanya memengaruhi orang dewasa, tetapi juga anak-anak muda di negara tersebut jika mereka harus menggunakan eksploitasi dan seks untuk bertahan hidup.

Kami hanya bisa berharap bahwa pihak berwenang Ghana menyelidiki masalah untuk kemudian membantu gadis-gadis sekolah (dan anak-anak sekolah tanpa memandang jenis kelamin) sehingga mereka tidak perlu beralih ke hubungan seksual sebagai cara untuk memberi makan diri mereka sendiri.

Sosok di balik nikmatnya rasa Indomie

Ya, seperti diketahui, selain di Indonesia, Indomie juga tenar di negara-negara lain, khususnya di benua hitam.

Baca Juga: Nike Air Jordan Tema Indomie Seharga Rp33 juta: Begini Ide Awal Pembuatan dan Cara Merawatnya

Tercatat ada Ghana dan Nigeria yang memiliki warga dengan 'tergila-gila' pada produk-produk Indomie.

Namun, pernahkan Anda bertanya-tanya, siapa sosok di balik nikmatnya rasa Indomie itu?

Usut punya usut, sosok di balik rasa Indomie yang menggegerkan para bule baru-baru ini ternyata bernama Nunuk Nuraini.

Ia disebut sebagai penemu resep Indomie yang beragam itu.

Baca Juga: Didesain dengan Tema Indomie, Sepatu Air Jordan 1 Ini Ludes, Harga per Pasangnya Hampir Setara UMR Jakarta

Dilansir dari Hipwee.com, Ibu Nunuk sangat mengedepankan bahan-bahan alami dalam tiap resep yang ia pilih—lepas dari klaim banyak orang bahwa bumbu Indomie tidak sehat.

Lalu kenapa ia jarang dikenal orang?

Ibarat guru silat, ia lebih tenang ketika berada di padepokannya alih-alih pamer kekuatan di gelanggang dunia persilatan.

Pun begitu dengan Ibu Nunuk yang memilih jarang tampil di depan umum. Ia memilih tetap berada di padepokannya (baca: dapur) untuk mengembangkan varian baru produk mie instan kondang itu.

Baca Juga: Viral, Sampah Plastik Bungkus Indomie Berusia 19 Tahun Ini Ditemukan di Malang

Kabarnya, Ibu Nunuk sudah 26 tahun mengabdikan diri sebagai Flavor Development Manager Indofood. Ia adalah lulusan Teknologi Pangan Universitas Padjajaran Bandung.

Tidak semua resep Indomie kita tahu, tapi Ibu Nunuk memberi sedikit bocoran.

“Bumbunya harus diproses dengan minyaknya. Bawang merah, bawang putih, cabai, kadang santan sesuai dengan rasa yang ingin dicapai. Awalnya membuat skala kecil dulu, baru nanti dibuat skala besar,” ujarnya, seperti dilansir dari Kapanlagi.com.

Artikel Terkait