Nike Air Jordan Tema Indomie Seharga Rp33 juta: Begini Ide Awal Pembuatan dan Cara Merawatnya

Mentari DP

Penulis

Sepatu Nike Air Jordan 1 custom dengan tema Indomie dan dihargai Rp33 juta. Pembuatnya adalah yaitu Jonathan "Jonas" Gustana (23).

Intisari-Online.com – Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan sepatu Nike Air Jordan 1 custom dengan tema Indomie.

Bahkan sepatu ini dihargai Rp33 juta per pasangnya dan sudah terpesan 20 pasang.

Lalu siapakah yang membuatnya?

Dilansir dari kompas.com pada Selasa (25/6/2019), pembuat sepatu berwarna dominan merah, hijau, putih, dan kuning ini merupakan lulusan Nanyang Academic Fine Arts (NAFA), Singapura, yaitu Jonathan "Jonas" Gustana (23).

Baca Juga: Sniper Cantik yang Pernah Bantai 100 Orang ISIS Ini Dihargai Rp13 Miliar Bagi Mereka yang Bisa Menangkapnya untuk Dijadikan Budak Seks ISIS

Rupanya, karya nyentrik ini bukan yang kali pertama dibuat oleh Jonas.

Sejak beberapa tahun sebelumnya, ia memang sudah bergelut dengan dunia menggambar, khususnya pada objek pakaian dan sepatu.

Karya-karyanya yang bersifat orisinil, dibuat dengan tangan, dan dibuat sesuai permintaan pemesannya, ia pamerkan lewat akun Instagram dagangannya yang bernama Mr Simple Custom, lewat akun @mr.s.custom.

Berawal dari hadiah

Jonas menceritakan perjalanannya membuat Mr Simple Custom, yang berawal dari hadiah yang ia buat untuk kekasihnya.

Namun, karena karya itu diminati oleh teman-teman kekasihnya, akhirnya ia mengomersialkan karyanya hingga saat ini.

"Awal pertama sekali saya mau kasih hadiah buat cewek saya, karena kan mau cari yang spesial ya.”

“Kalau beli di toko doang mah semua orang juga bisa. Ya saya bikin sepatu buat dia, Harley Queen sama Joker itu kan yang dia suka," kata Jonas kepada Kompas.com pada Sabtu (22/6/2019).

"Jadi ya sudah di-support, mulai deh bikin.”

“Pada 2017, iya cuma memang saya enggak fokus banget buat ngembangin karena masih sekolah," tuturnya.

Setelah karyanya banyak dikenal orang, berkat Air Jordan 1 Indomie yang viral, Jonas berencana akan membuat batasan untuk karyanya ke depan.

Baca Juga: Masih Ingat Angelina Sondakh? Begini Ia Menjalani Kehidupannya Setelah 7 Tahun di Penjara, Sudah Menikah Siri

Cara pembuatan

Memiliki latar belakang sebagai seorang pencinta sepatu juga menggambar, Jonas sudah terbilang cukup lama menorehkan karyanya dalam berbagai barang.

Torehan desain itu disematkan mulai dari jaket, sepatu, juga barang-barang lainnya.

"Beli sepatunya, bawa sepatunya pulang, pakai pembersih kuku yang biasanya buat nail polish itu kan dibersihkan pakai alkohol.”

“Mulai dibersihkan sepatunya pakai itu. Karena kalau enggak dibersihkan itu kainnya enggak bakal tahan, bakal hancur semua," kata Jonas sembari bercanda.

Setelah dibersihkan, maka sepatu siap untuk dilukis atau disemprot menggunakan air brush sesuai dengan tema yang akan dibuat.

Semua produk Jonas ia kerjakan seorang diri secara manual dengan tangan. Untuk itu, presisi setiap karya menjadi perhatian.

"Itu pakai stensil, ada tekniknya tersendiri biar sama semua. Rahasia perusahaan kalau itu hahaha," ujar Jonas masih dengan gaya bercandanya.

Setelah selesai digambar sesuai dengan desain, langkah terakhir adalah memberi lapisan pelindung agar menghindarkan sepatu dari goresan-goresan.

"Harus dikasih protective layer, soalnya kalau enggak itu gampang baret. Soalnya kan itu bukan langsung dari pabrik. “

“Namanya juga artwork jadi harus dikasih pelindung biar enggak baret," kata laki-laki berusia 23 tahun ini.

Baca Juga: Kisah Tragis Mantri Patra, Tetap Mengabdi di Pedalaman Meski Ditinggal Rekan-rekannya Sampai Ia Menghembuskan Napas Terakhirnya

Dibutuhkan waktu setidaknya delapan jam untuk merampungkan proses pembuatan satu pasang sepatu, mulai dari awal hingga produk siap dipakai.

"Kalau bikinnya sendiri satu hari selesai, kalau dalam hitungan jam paling delapan jam, lah, dari awal sampai selesai.”

“Ya cepat, cuma kalau dikali berapa puluh ya jadinya lama," ucap Jonas.

Perawatan

Jonas juga menceritakan teknik perawatan yang relatif mudah untuk produk-produk yang ia buat. Tidak ada teknik khusus yang harus dilakukan konsumennya.

"Jadi kalau mau dicuci bisa dicuci. Anti air juga, bebas (bisa cuci di mana saja).”

“Enggak ada cara yang khusus-khusus banget, cuma ya hati-hati saja namanya sepatu baru, ya jangan dibakar," ucapnya sambil tertawa.

Karya pada sepatu yang ia hasilkan, diakui mampu bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, karena ia menggunakan bahan-bahan terbaik.

"Kalau saya sendiri kan sudah pakai sampai tiga tahunan masih enggak kenapa-kenapa.”

“Memang itu catnya khusus buat custom sepatu. Ada company yang khusus buat cat buat custom sepatu, ya memang kualitasnya memang yang paling bagus," ujar dia. (Luthfia Ayu Azanella)

(Artikel ini telah tayang diKompas.com dengan judul "Kisah Pembuat NIke Air Jordan 1 Bertema Indomie, Berawal dari Ide untuk Hadiah" dan “Pembuat Nike Air Jordan Bertema Indomie Ungkap Cara Pembuatan dan Perawatan”)

Baca Juga: Galih Ginanjar Sebut Mantan Istri Bau Ikan dan Hedon: Awas, Buka Aib Mantan Bisa Pengaruhi Psikologis Anak

Artikel Terkait