Find Us On Social Media :

'Saya Capek Jelaskan Ini Berulang-ulang', Kisah Penuh Frustasi dari Keluarga Tanpa Sidik Jari, Sekadar Beli Barang Murahan Ini pun Tak Bisa

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 27 Desember 2020 | 12:11 WIB

Amal dan Apu Sarker

Intisari-Online.com - Apu Sarker tidak seperti manusia kebanyakan, tangannya yang terbuka menunjukkan tak adanya sidik jari, ujung jarinya pun halus.

Apu, 22 tahun, tinggal bersama keluarganya di sebuah desa di distrik utara Rajshahi.

Dia bekerja sebagai asisten medis sampai saat ini, sementara ayahnya dan kakeknya adalah petani.

Laki-laki dalam keluarga Apu tampaknya punya mutasi genetik yang sangat langka sehingga diperkirakan hanya memengaruhi segelintir keluarga di dunia: mereka tidak memiliki sidik jari.

Baca Juga: Selama Ini Merasa Selalu Dijahati Negara-negara Barat Khususnya Amerika, Kini China Berhasil Putar Balik Dunia, Sukses Jadi Ekonomi Terbesar di Dunia pada 2028!

Kembali pada zaman kakek Apu, tidak memiliki sidik jari bukanlah masalah besar.

"Menurutku dia tidak pernah menganggapnya sebagai masalah," kata Apu.

Namun selama beberapa dekade, alur kecil yang berputar di sekitar ujung jari kita - yang dikenal sebagai dermatoglyph - telah menjadi data biometrik yang paling banyak dikumpulkan di dunia.

Kami menggunakannya untuk segala hal mulai dari melewati bandara hingga memilih dan membuka ponsel cerdas kami.

Baca Juga: Persaingan Panas Makin Meresahkan AS Ngeyel Kapalnya Tidak Didepak China Setelah Lakukan Ini di Laut China Selatan