Find Us On Social Media :

Persaingan Panas Makin Meresahkan AS Ngeyel Kapalnya Tidak Didepak China Setelah Lakukan Ini di Laut China Selatan

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 27 Desember 2020 | 11:02 WIB

USS John S. McCain

Intisari-Online.com - Pertemuan dekat antara kapal perang AS dan China menutup tahun yang penuh gejolak di Laut China Selatan, di mana kedua negara adidaya tersebut saling bersaing untuk mendapatkan supremasi di jantung maritim Asia.

Hasilnya adalah pertengkaran yang semakin berbahaya antara keduanya, dengan potensi untuk memicu konfrontasi militer yang menghancurkan bertepatan dengan pelantikan Presiden terpilih AS Joseph Biden.

Awal pekan ini, pasukan angkatan laut dari Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dilaporkan mengusir USS John S McCain ketika sedang berlayar melalui perairan yang diklaim China di Laut China Selatan.

Insiden tersebut dilaporkan terjadi ketika Angkatan Laut AS melakukan Operasi Kebebasan Navigasi (FONOP) rutin di daerah yang diperebutkan dengan panas, dengan Beijing mengklaim sebagian besar Laut China Selatan sebagai bagian dari "tanah nasional biru".

Baca Juga: Virus Corona Tidak Akan Menjadi Pandemi Terakhir, Kepala WHO Peringatkan Akan Hal yang Lebih Mendesak Ini: 'Sejarah Memberi Tahu Kita'

FONOP telah menjadi cara utama AS untuk menantang klaim luas China di perairan yang berdekatan, tetapi FONOP tampaknya juga secara bersamaan mendorong dorongan yang terakhir untuk memiliterisasi fitur tanah yang disengketakan di wilayah tersebut dengan kepercayaan diri yang meningkat.

Sekarang dengan angkatan laut terbesar di dunia, China telah menunjukkan keinginan yang semakin besar untuk menantang dominasi Washington selama puluhan tahun di perairan Asia, menyiapkan panggung untuk potensi keseimbangan baru dari bentrokan yang menentukan kekuasaan.

“Kapal perusak AS setia ke perairan dekat Cina tanpa otorisasi dari pemerintah Cina, dan PLA Southern Theater Command terorganisir angkatan laut dan udara memperingatkan akan mengusirnya,” klaim Senior Kolonel Tian Junli, sebuah juru bicara di Komando Teater Selatan PLA.

"Tindakan AS adalah pelanggaran serius atas kedaulatan dan keamanan China, dan itu sangat mengganggu perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, yang dengan tegas ditentang China," tambah juru bicara militer China.

Baca Juga: Saddam Hussein, Diktator Irak Bisa Menenggelamkan Kapal Perang Angkatan Laut yan Gagah Milik AS: Guncangan dari Ledakan Merusak Sistem Perpipaan Kapal