"Mereka juga merupakan landasan untuk kerangka kerja akuisisi yang gesit dan akan memberi kami alat yang kami butuhkan untuk memangkas waktu pengembangan,” katanya.
Shaffer kemudian menjelaskan bahwa simulasi juga dapat membantu pengembangan senjata melalui penilaian perang dan ancaman, jenis latihan yang menguji dan menilai pasukan Merah (musuh) yang maju melawan pasukan Biru (teman).
“Kami harus dapat melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik dalam menilai kesesuaian dengan tujuan dengan menggunakan simulasi dan kinerja sistem dan simulator merah versus biru untuk benar-benar memahami bagaimana apa yang akan kami beli di Departemen Pertahanan akan beroperasi di dunia nyata,” katanya.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari