Militer Indonesia Nomer 1 di Asia Tenggara, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia dan Malaysia, Tetangga yang Berbatasan Langsung di Daratan

Khaerunisa

Penulis

Tentara Indonesia. Ilustrasi perbandingan kekuatan militer Indonesia dan Malaysia

Intisari-Online.com - Militer Indonesia ternyata peringkat 1 di Asia Tenggara, seperti apa perbandingan kekuatan militer Indonesia dan Malaysia, tetangganya yang berbatasan langsung di darat?

Malaysia merupakan satu dari tiga negara yang berbatasan langsung di daratan dengan Indonesia.

Selain Malaysia, Indonesia juga berbatasan di darat dengan negara Timor Leste dan Papua Nugini.

Dengan Malaysia sendiri, perbatasannya ada di pulau Kalimantan, membentang sepanjang 2.019 kilo meter dari Tanjung Batu, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Perbandingan Kekuatan Militer Turki dan Prancis, Sekutu yang Justru Jalin Ketegangan, Prancis Masuk 10 Besar Terkuat, Turki Nomer Berapa?

Perbatasan Indonesia-Malaysia juga melewati dataran tinggi pedalaman Kalimantan hingga Teluk Sabatik dan Laut Sulawesi di sebelah timur Sulawesi.

Mengenai perbatasan, konflik sering terjadi antara kedua negara.

Diberitakan Kompas.com (7/9/2018), konflik antar kedua negara sudah muncul sejak 1973. Karena adanya perbedaan pendapat kedua negara tentang batas wilayah masing-masing.

Kawasan perbatasan yang menjadi polemik di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dan negara bagian Sabah, Malaysia Timur.

Baca Juga: Meski Uni Soviet Telah Runtuh, 5 Senjata Mengerikan yang Diciptakannya Masih Abadi hingga Kini, Termasuk Rudal Bodoh Andalam Hizbullah untuk Serang Israel

Pada permasalahan itu terletak pada perbedaan interpretasi kedua negara terhadap peta perbatasan yang telah disepakati sejak zaman penjajahan Belanda dan Inggris sesuai dengan konvensi 1891, Perjanjian 1915, dan Perjanjian 1928.

Indonesia berpegang teguh pada peta Belanda-Inggris. Sementara interpretasi Malaysia untuk titik batas dalam Peta-Inggris dianggap masih merugikan, banyak wilayah yang masuk wilayah Indonesia.

Diberitakan Kompas.com (16/11/2019), perbatasan wilayah Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara ditarget rampung pada 2020.

Namun, sampai September kemarin, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, tidak ada batas wilayah yang jelas antara Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Sejarah Timor Leste di sekitar Perang Dunia II: Para Wanitanya Dijadikan 'Budak' Tentara Jepang, hingga Kehilangan Puluhan Ribu Nyawa Rakyatnya

Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Kemendagri menempuh proses yang bertahap.

Pada 2019, kata Tito, sudah ada MOU antara Indonesia dan Malaysia untuk beberapa segmen penyelesaian.

Masalah perbatasan memang kerap menimpa negara-negara yang berbatasan langsung, baik di darat maupun laut.

Untuk Indonesia dan Malaysia, bukan hanya konflik perbatasan, kedua negara ini juga punya sejarah konfrontasi sengit yang seringkali makin memanaskan hubungannya.

Konfrontasi itu terjadi sekitar tahun 1961, dipicu rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia kala itu yang ditentang Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Soekarno.

Baca Juga: Cara Melihat RAM Hp Xiaomi yang Harus Anda Tahu, Yuk Cek Sekarang!

Ketegangan yang berkembang di kedua pihak kemudian berujung kerusuhan di pusat pemerintahan dan juga perang di perbatasan.

Pasukan Indonesia dan pasukan tidak resminya mencoba menduduki Sarawak dan Sabah, dengan tanpa hasil.

Tentera Laut DiRaja Malaysia mengerahkan pasukannya untuk mempertahankan Malaysia. Namun, tentera Malaysia hanya sedikit saja yang diturunkan.

Sebagian besar pihak yang terlibat konflik senjata dengan Indonesia adalah Inggris dan Australia, terutama pasukan khusus mereka yaitu Special Air Service (SAS).

Baca Juga: Jangan Langsung Panik, Ini Obat Biduran pada Bayi yang Benar

Itu terjadi di masa lalu, sementara peringkat kekuatan militer Indonesia dan Malaysia saat ini menunjukkan bahwa Indonesia mengungguli Malaysia.

Bahkan, militer Indonesia merupakan yang terkuat di Asia Tenggara.

Perbandingan kekuatan militer Indonesia dan Malaysia

Melansir Global Firepower 2020, militer Indonesia merupakan nomer 1 di Asia Tenggara.

Sementara di dunia, Indonesia berada di peringkat ke-16 dari 138 negara, sedangkan Malaysia berada di peringkat 44.

Terbelit masalah hutang, Malaysia menganggarkan belanja pertahanan Malaysia tahun 2020 terbilang kecil jika dibanding Indonesia, yaitu $ 4 miliar.

Baca Juga: Gara-gara Lockdown Superketat, 200 Ribu Bayi Lahir Tanpa Direncanakan di Filipina, 2 Juta Lagi Siap Menyusul Tahun Depan

Militer Indonesia lebih kaya, dengan hampir dua kali lipat anggaran pertahanan Malaysia, yaitu $ 7,6 miliar.

Indonesia pun menunjukkan keunggulan dalam hal jumlah personelmiliter, yang mana jumlah tentara Malaysia hanya setengah milik Indonesia.

Indonesia memiliki 800.000 personel militer, dengan 400.000 personel aktif dan 400.000 cadangan.

Sementara Malaysia memiliki 410.000 personel militer, dengan 110.000personel aktif dan 300.000 cadangan.

Baca Juga: Pemilik Militer Paling Lemah di Dunia, Afrika Tengah Baru-baru Ini Harus Memohon Bantuan dari Militer Top Dunia saat Kewalahan Hadapi Pemberontakan

Selain itu, peralatan tempur Indonesia di berbagai sektor pertahanan juga menunjukkan keunggulan.

Di sektor laut, Indonesia memimpin dengan menempati peringkat ke-10 dari 138 negara, sedangkan Malaysia ke-39.

Keunggulan kekuatan laut Indonesia berkat kepemilikan 5 kapal selam, 7kapal fregat, 24 korvet, 156 patroli, dan 10 mine warfare.

Sedangkan Malaysia berada di peringkat ke-44 untuk kategori tersebut, dengan kepemilikan 2 kapal selam, 6 kapal fregat, 6 korvet, 41 patroli, dan 4 mine warfare.

Baca Juga: 'UNESCO, Datang dan Lihatlah, Sampai Kapan Islamofobia Ada?' Presiden Azerbaijan Ungkapkan Keberangannya Atas Penghancuran Masjid Azerbaijan oleh Armenia, Sampai Hati Dipakai untuk Memelihara Hewan Babi

Begitu pula untuk kekuatan udaranya, Indonesia unggul dengan menempati peringkat ke-28 dari 138 negara.

Total pesawat yang dimiliki Indonesia sebanyak 462. di antaranya 41 pesawat tempur, 31 pesawat serangan khusus, 54 angkutan, 5 pesawat misi khusus, 177 helikopter, 16 helikopter serang, dan 109 pesawat latih.

Dibanding Malaysia yangdibekali 26 pesawat tempur, 13 pesawat serangan khusus, 18 angkutan, 4 pesawat misi khusus, 65 helikopter, serta 40 pesawat latihan. Bahkan, Malaysia tidak memiliki helikopter serang.

Dengan kepemilikan armada udara tersebut, Malaysia hanya mampu menempati peringkat ke-54 dari 138 negara untuk kekuatan udaranya.

Baca Juga: Kisah Pasukan Khusus Indonesia Diterjunkan ke Wilayah Terasing yang Dipercaya Masih Dihuni Suku Pemakan Manusia, Sosok Ini Justru Jatuh di Tengah Suku Lokal dan Ini yang Terjadi

Namun, di sektor darat, Indonesia dan Malaysia berbagi keunggulan.

Malaysia unggul untuk kendaraan lapis baja dan proyektor roket, dengan kepemilikan atas 1.387 kendaraan lapis baja dan 54 proyektor roket.

Sementara Indonesia memiliki 1.178 kendaraan lapis baja dan 36 proyektor roket.

Lainnya, Malaysia memiliki 74 tank tempur dan 211 artileri lapangan. Namun, tidak memiliki artileri self-propelled.

Sedangkan Indonesia unggul untuk kepemilikan 313 tank tempur dan 366 artileri lapangan. Bahkan, memiliki 153 artileri self-propelled, yang tidak dimiliki Malaysia.

Baca Juga: Anda Harus Mewaspadai Star Syndrome, Kenali Ciri-cirinya: Mulai Merasa Populer, Hebat dan Lupa Diri!

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait