Find Us On Social Media :

Dijuluki Serdadu yang 'Tak Bisa Dibunuh', Inilah Adrian Carton de Wiart, Tetap Terjun ke Berbagai Perang Meski Kehilangan Mata, Telinga, Hingga Tangan

By Ade S, Rabu, 23 Desember 2020 | 17:18 WIB

Adrian Carton de Wiart the unkillable soldier alias serdadu yang tak terbunuh.

Carton de Wiart lahir dari bangsawan Belgia pada tahun 1880 dan dikirim ke sekolah bergengsi.

Pada 1899, Inggris menemukan diri mereka dalam Perang Boer kedua dan Carton de Wiart mengambil kesempatan untuk terjun dalam pertempuran.

Tetapi orang Inggris hanya menginginkan orang Inggris yang berusia 25 tahun atau lebih atau yang mendapat persetujuan ayah mereka.

Jadi, Carton de Wiart menggunakan taktik cerdas yang disebut "berbohong" dan dikirim dengan nama samaran.

Baca Juga: Padahal Gunakan Senapan dan Senjata Moderen, Tentara Jepang Pernah Dibuat Lari Ketakutan oleh Serdadu Indonesia Bermodalkan Bambu Runcing, Ternyata Hanya Gara-gara Hal Ini

Perang pertamanya berakhir ketika dia menerima serangan musuh ke perut dan selangkangan yang memaksanya kembali ke Inggris untuk memulihkan diri.

Tapi luka daging tidak bisa membuat Ksatria Hitam lama-lama keluar dari pertarungan, dan dia menjadi sukarelawan untuk bertugas pada tahun 1914 selama Perang Dunia I, kali ini dengan nama aslinya sebagai warga negara yang dinaturalisasi.

Mirip dengan Perang Boer, Carton de Wiart menemukan senjata musuh dengan cepat dan menangkap beberapa peluru darinya, kali ini di lengan dan wajahnya saat berperang sebagai anggota Korps Unta Somaliland.

Dia menerima Distinguished Service Order dan segera keluar dari medan perang untuk pemulihan mata yang hilang.

Baca Juga: Inilah Teuku Markam, Penyumbang 38 Kg Emas Monas yang Berjuang untuk Bangsa dengan Hartanya, Namun Berakhir Dipenjara dan Terhina oleh Bangsanya Sendiri