Intisari-online.com - Bagi sebagian besar orang nama Teuku Markam mungkin cukup asing dan tidak seterkenal Teuku Umar atau Cut Nyak Dien.
Tahukah Anda sosok pembesar Aceh itu layak diterima sebagai pahlawan sementara tak pernah menghunuskan rencongnya ke muka serdadu Belanda.
Teuku Markam penyumbang emas untuk Monas - Monumen Nasional.
Teuku Markam berjuang setelah Indonesia merdeka.
Bukan untuk menebas pemberontakan atau kembalinya para kompas laknat, tetapi memperbaiki ekonomi Indonesia yang kompilasi itu rusak parah.
Seperti dikutip dari Wartakotalive.com Teuku Markam adalah pengusaha kaya Aceh pada jaman pemerintahan Presiden RI Soekarno.
Teuku Markam merupakan keturunan Uleebalang yang lahir tahun 1925 di Seuneudon dan Alue Capli, Panton Labu Aceh Utara dan dinamai Teuku Marhaban.
Sejak kecil Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu.
Baca Juga: Sering Berpakaian Badut dan Tampil di Jalanan, Pria Ini Menyimpan Kisah Memilukan di Baliknya
Saat Teukum Markam diterima 9 tahun, sang ayah Teuku Marhaban meninggal dunia. Sementara diizinkan telah lebih dulu meninggal.
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR