Find Us On Social Media :

'Aku Benci Setiap Detik Setiap Hari Selama 18 Tahun', Kisah Bocah 11 Tahun yang Diculik dan Dirudapaksa Selama Hampir 2 Dekade Hingga Lahirkan Dua Anak

By Ade S, Selasa, 22 Desember 2020 | 07:01 WIB

Korban Jaycee Dugard berusia 11 tahun ketika dia diculik oleh Phillip dan Nancy Garrido ketika ayah tirinya mengawasinya berjalan menuju bus sekolah.

“Saya memilih untuk tidak berada di sini hari ini karena saya menolak untuk menyia-nyiakan satu detik hidup saya di hadapan Anda,” tulis Dugard dalam sebagian pernyataan yang ditujukan kepada Phillip Garrido.

“Semua yang pernah Anda lakukan kepada saya salah dan saya berharap suatu hari Anda akan melihatnya," ujar Dugard seperti dilansir dailynews.com.

"Aku benci setiap detik setiap hari selama 18 tahun," katanya, "Kamu mencuri hidupku dan keluargaku."

Itu adalah pernyataan publik pertama Dugard sejak dia ditemukan 22 bulan lalu.

Baca Juga: Ironi di Atas Ironi, Kala Perusahaan Kecantikan Wanita Justru Terlibat Atas Kekejian yang Dialami Wanita di Perusahaan Sawit Indonesia: Rudapaksa Sampai Keguguran Sudah Jadi Santapan Sehari-hari, Miris

Hakim Tinggi Wilayah El Dorado Douglas Phimister menjatuhkan hukuman maksimum yang mungkin 431 tahun seumur hidup kepada Phillip Garrido yang berusia 60 tahun, menyebut perlakuannya terhadap Dugard jahat dan tercela.

Phimister mengungkapkan beberapa detail baru tentang penculikan Dugard, mengatakan bahwa Phillip Garrido menggunakan Taser untuk menaklukkannya dan mengancam akan menyetrumnya lagi jika dia mencoba melarikan diri.

"Pada dasarnya apa yang Anda lakukan adalah Anda mengambil manusia dan mengubahnya menjadi barang bergerak, sebuah perabot, untuk Anda gunakan sesuka Anda," kata hakim. “Kamu menemukan kembali perbudakan, itulah yang kamu lakukan.”

Phimister menambahkan bahwa Garridos telah "pergi berbelanja" untuk seorang gadis muda untuk menculik pada hari mereka merebut Dugard.

Baca Juga: Puluhan Tahun Rudapaksa 2 Anaknya, Ibu Ini Dijatuhi Hukuman 723 Tahun Penjara, Hakim: Dia Pantas Menerimanya