Penulis
Intisari-Online.com – Kapal karam di lepas pantai Norwegia itu dikonfirmasi sebagai kapal perang Jerman yang telah lama hilang.
Kapal itu dihantam oleh artileri Norwegia dan ditorpedo oleh kapal selam Inggris sebelum akhirnya ditenggelamkan oleh kaptennya sendiri.
Tapi sekarang, bangkai kapal penjelajah ringan Jerman Karlsruhe yang telah lama hilang telah diidentifikasi di lepas pantai Norwegia.
Kapal itu pertama kali ditemukan tiga tahun lalu, 24 km dari Kristiansand di selatan negara itu.
Itu ditemukan oleh Statnett, perusahaan listrik milik negara Norwegia, selama inspeksi infrastruktur yang mengalir di bawah air ke Denmark.
Musim panas ini, Statnett meluncurkan penyelidikan.
Dari kapal survei Olympic Taurus, sebuah Remotely Operated Vehicle (ROV) diluncurkan, yang alat pengeras suara gema multi-beam menemukan dan memotret bangkai kapal.
Karlsruhe memimpin serangan Jerman ke Kristiansand selama Operasi Weserübung pada 9 April 1940, sebagai bagian dari invasi Nazi ke Norwegia.
Saat kapal penjelajah memasuki fjord dekat Kristiansand, kapal tersebut mendapat kecaman dari benteng angkatan laut Norwegia di Odderøya.
Karena rusak, kapal penjelajah itu dihantam lagi sore yang sama oleh torpedo dari kapal selam Inggris Truant.
Parahnya kehancuran memaksa kapten, Konteradmiral Jerman (Laksamana Muda) Otto Schenk, untuk memerintahkan kapal ditenggelamkan oleh salah satu kapal torpedo pengawalnya.
Dengan panjang 174 meter dan dilengkapi dengan turbin uap serta sembilan meriam, merupakan satu-satunya kapal perang Jerman yang hilang saat penyerangan ke Norwegia yang posisinya tidak diketahui.
Dan saat pertama kali ditemukan pada 2017, identitasnya pun belum jelas, melansir dari military history (18/10/2020).
Seperti yang dijelaskan oleh Insinyur Proyek Senior Statnett, Ole Petter Hobberstad, hanya ketika meriam dan lambang Nazi terlihat pada pemindaian sonar ROV barulah jelas bahwa itu adalah kapal perang.
Hobberstad mencatat bahwa, 'Statnett memiliki beberapa interkonektor bawah laut yang memerlukan pekerjaan inspeksi bawah air secara teratur. Terkadang, kami menemukan peninggalan sejarah. Tapi saya tidak pernah menemukan sesuatu yang semenarik ini. "
Bagian dari apa yang membuat bangkai kapal begitu mempesona adalah bahwa ia tidak jatuh saat tenggelam.
Sebaliknya, Karlsruhe duduk tegak lebih dari 490m di bawah permukaan laut, hampir persis seperti yang akan terjadi di atas air lebih dari 80 tahun yang lalu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari