Sementara itu badan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan bulan lalu jika Iran telah memasang dan mulai mengoperasikan sentrifugal canggih di bawah tanah laboratorium Natanz.
"Pengumuman Iran baru-baru ini kepada IAEA bahwa mereka bermaksud memasang tiga sentrifugal canggih tambahan di Natanz, bertentangan dengan JCPOA dan hal itu sangat mengkhawatirkan," papar E3.
Iran sendiri sementara itu di bawah ketentuan perjanjian nuklir tahun 2015, hanya bisa memperkaya uranium dengan jenis sentrifugal yang kurang canggih.
Namun sejak Mei lalu Iran telah mengambil langkah untuk melanggar batas itu.
Beberapa lainnya ditetapkan dalam kesepakatan itu sebagai pembalasan atas mundurnya Presiden AS dari kesepakatan tahun 2018 dan penerapan kembali atas sanksi berikutnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini