Find Us On Social Media :

Tak Punya Masalah Apa-Apa Negara Musuh China Ini Dibuat Jantungan, Tiba-Tiba Rusia Kerahkan Rudal Udara Menuju Ibu Kota Negaranya, Apa yan Terjadi?

By Afif Khoirul M, Sabtu, 5 Desember 2020 | 15:28 WIB

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Rusia berniat membangun pasukan di wilayah utara Jepang. Tindakan Rusia sepenuhnya bertentangan dengan fakta bahwa pulau-pulau itu milik wilayah kami," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato.

Menurut para ahli, meningkatnya ketegangan militer dengan Rusia di pulau-pulau utara Jepang adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh pemerintahan baru Suga saat ini.

Padahal sengketa Kepulauan Senkaku/Diaoyu dengan China membuat Jepang "pusing".

"Ketegangan dengan Rusia datang di waktu yang sangat tidak tepat karena Jepang semakin membela Kepulauan Senkaku," kata Toshimitsu Shigemura, profesor hubungan internasional di Universitas Waseda di Tokyo.

"Namun, Jepang melakukan yang terbaik untuk mengawasi aktivitas militer Rusia di pulau-pulau kecil di utara," jelas Toshimitsu Shigemura.

"Senkaku masih menjadi prioritas utama Jepang. Oleh karena itu, untuk tindakan Rusia, Tokyo kemungkinan besar akan memprotes hanya melalui jalur diplomatik," tambah Shigemura.

Lebih dari 75 tahun setelah Jepang menyerah dalam Perang Dunia II, Shigemura mengatakan bahwa Perdana Menteri Suga tidak akan dengan mudah membujuk Presiden Putin untuk memberikan Jepang pulau-pulau kecil yang dikuasai Rusia.

"Mantan Perdana Menteri Abe telah berkali-kali bertemu dan membujuk Putin tentang masa depan pulau-pulau kecil di dekat Hokkaido, tetapi hasilnya mengecewakan," kata Shigemura.

"Diplomat Jepang sangat menyadari bahwa tidak mungkin merebut kembali pulau-pulau yang dikuasai Rusia sekarang," imbuh Shigemura.

Baca Juga: Meski Negara Miskin dan Rakyatnya Hidup Menderita, Tak Disangka Kehidupan Pejabat Timor Leste Sangat Mewah, Terkuak Gaji Pensiunan Saja Tembus Rp50 Juta Lebih