Mencuri teknologi pertahanan AS
Ratcliffe menyinggung laporan yang dikumpulkan oleh badan intelijen negeri uak Sam bahwa perwakilan China berusaha mencampuri politik dalam negeri AS.
Dia juga menuduh China telah mencuri teknologi pertahanan AS untuk mendorong rencana modernisasi militer agresif Presiden Xi Jinping.
"Pemilihan sudah berakhir. Sekarang mari kita jujur tentang China," kata Ratcliffe kepada Reuters setelah artikelnya terbit.
Di antara masalah lain, Washington dan Beijing telah bentrok mengenai penanganan wabah virus corona oleh China, cengkeramannya yang semakin ketat di Hong Kong, klaim yang disengketakan di Laut China Selatan, perdagangan, dan tuduhan kejahatan hak asasi manusia di Xinjiang.
Dalam esainya, Ratcliffe menyebutkan, pihak berwenang China telah "melakukan pengujian manusia" pada tentara China "dengan harapan mengembangkan tentara dengan kemampuan yang ditingkatkan secara biologis".
Tapi, dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
(S.S. Kurniawan)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "AS: China ancaman terbesar bagi demokrasi di seluruh dunia sejak Perang Dunia II")