Find Us On Social Media :

Gunung Semeru Meletus dan Memuntahkan Lava Panas: Intip Apa yang Terjadi pada Pria Ini Ketika Lava Panas Gunung Api Mengenai Tubuhnya, Kakinya Sampai Hancur!

By Mentari DP, Rabu, 2 Desember 2020 | 14:00 WIB

Gunung Semeru meletus.

Intisari-Online.com - Ketika Gunung Semeru meletus pada Selasa (1/12/2020) dini hari, warga sekitar langsung panik berlarian.

Ini karena lahar panas Gunung Semeru menerjang Sungai Besuk Kobokan Lumajang.

Alhasil sungai langsung dipenuhi lahar panas.

"Langsung datang tiba-tiba, tidak ada tanda-tanda suara gemuruh maupun tanda-tanda kayak api," ujar Muhammad dikutip dari Tribunjatim, Selasa (1/12/2020).

Baca Juga: Ogah Ikut Campur Konflik Amerika dan China, Indonesia yang Jadi Militer Terkuat di ASEAN Berani Tolak Kunjungan Pesawat Mata-mata, 'Kami Tidak Mau Ditipu Lagi'

Perlu Anda tahu, ketika gunung api meletus, maka mereka akan mengeluarkan lava.

Lava sendiri adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah.

Sementara lahar merupakan lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. 

Baik lava dan lahar, keduanya sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.

Sehingga warga akan diminta menjauhi area gunung berapi.

Tapi apa yang terjadi jika manusia terkena lava gunung api?

Baca Juga: Indonesia Saja Sengaja Tak Mau Terlibat Konflik dengan China, Mendadak Malaysia Malah Berani Tantang Negeri Panda, Padahal Sudah Jelas Akan Kalah Jika Berperang

Nah, pertanyaan ini pernah dijawab seorang traveller.

Pada Mei 2018 silam, traveller bernama Alex Rivest asal Amerika Serikat, bepergian ke Gunung Kilauea yang ada di Hawaii Volcanoes National Park, Big Island.

Perlu diketahui, Gunung Kilauea merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif di Hawaii.

Tak heran, di sekitar gunung ini terdapat sungai lava yang berwarna merah.

Nah, karena penasaran tentang ‘apa yang akan terjadi jika kita meletakan kaki di atas lava gunung berapi?’, dia pun mencobanya.

 

 

Dalam video yang berdurasi 10 detik yang dia unggah di akun YouTubenya dengan judul ”What you can learn from a quick step on lava”, hasilnya sudah jelas.

Ketika Alex meletakan kaki di atas lava, terlihat percikan api. Alex pun langsung mengangkat kakinya dan berteriak.

Usut punya usut, suhu lava tersebut kisaran panasnya adalah 700 sampai 1.200 derajat Celcius.

Pasca melakukan aksi gilanya, Alex pun memperingatkan, untuk tidak sekali-kali melakukan apa yang baru saja dicobanya.

Pesan Alex bukan tanpa alasan. Sebab, lava gunung berapi bisa melukai hingga membunuh kita.

 

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus: Beda Dari Gunung Api Lainnya, Kata Ilmuwan NASA Jika Gunung yang Sebabkan Seluruh Dunia Gelap Ini Meletus, Maka Itu Berita Bahagia Bagi Kehidupan Umat Manusia

 

Contoh kisah yang dialami pria ini.

Dilansir dari BBC, pria ini mengalami luka serius pada kakinya akibat percikan lava mendarat di atas kakinya.

"Percikan lava mengenai tulang kering dan menghancurkan kakinya," kata seorang juru bicara wali kota setempat seperti dikutip dari BBC pada Minggu (20/5/2018).

"Percikan lava itu jika ditimbang seberat kulkas," imbuh jubir tersebut.

Diketahui, magma dan lava adalah batuan cair. Hanya saja sifatnya tidak sama seperti cairan-cairan lainnya.

Magma dan lava lebih padat, bisa sampai 3 kali lebih padat dari air dan tubuh manusia.

Karena adanya perbedaan kepadatan ini, ketika tubuh kita tersentuh atau jatuh ke dalam cairan tersebut, maka sudah jelas kita akan menjadi batuan panas yang mengapung.

Selain itu, magma dan lava juga dapat menenggelamkan kita. Tapi bukan hanya lebih kental daripada air, tapi panas dari cairan ini dapat merusak tubuh kita.

Sebab suhu panasnya sangat mengerikan. Kita bisa terbakar sampai tewas.

Memang berapa sih suhu magma dan lava?

Ingat yah, diperkirakan suhu magma dan lava bisa mencapai 1.200 sampai 2.200 derajat Celcius, tergantung dari jenisnya.

Terkadang kita memang bisa menemukan lava yang dingin di permukaan. Tapi prosesnya cukup lama untuk membuat lava menjadi dingin.

Baca Juga: Covid Hari Ini 2 Desember 2020: Total Kasus Jadi 543.975 Orang, Kasus Harian Tembus 5.000 Kasus, hingga Zona Merah di Indonesia Bertambah Jadi 50 Daerah, Ini Rinciannya