Find Us On Social Media :

Ogah Ikut Campur Konflik Amerika dan China, Indonesia yang Jadi Militer Terkuat di ASEAN Berani Tolak Kunjungan Pesawat Mata-mata, 'Kami Tidak Mau Ditipu Lagi'

By Mentari DP, Rabu, 2 Desember 2020 | 13:30 WIB

Peta Laut China Selatan.

Padahal, kerja sama China dengan Indonesia dan anggota ASEAN lainnya dilandasi oleh kepentingan bersama.

Itu tidak menargetkan pihak ketiga. Pertumbuhan investasi dan perdagangan yang berkelanjutan antara China dan ASEAN bukan karena tekanan pihak ketiga.

Ini adalah hasil alami dari kerja sama bilateral - dengan banyak peluang. Ini juga menjelaskan mengapa kerja sama China-ASEAN bisa bertahan lama.

Dino menerbitkan sebuah artikel di The Diplomat pada 15 Oktober, di mana dia berkata, "Mengharapkan pemerintah Asia Tenggara untuk berkomitmen terhadap oposisi menyeluruh terhadap China dalam keadaan ini sama sekali tidak realistis."

Indonesia telah memperjelas sikapnya.

Jika Washington terus berusaha membentuk sekelompok kecil negara yang menargetkan Beijing di Laut Cina Selatan, itu mungkin menjadi semakin terisolasi.

Trik semacam itu mungkin berhasil selama era Perang Dingin.

Tapi sekarang abad ke-21. Mindset usang ini tidak lagi sesuai untuk perkembangan dunia saat ini.

Dalam konteks pandemi COVID-19, dunia membutuhkan lebih banyak kerja sama, bukan isolasionisme dan unilateralisme.

(Rifka Amalia)

(Artikel ini sudah tayang di Sosok.ID dengan judul "China 'Olok-olok' AS Kelewat PD, Indonesia Jadi Negara ASEAN Pertama yang Tegas Tolak Kunjungan Pesawat Mata-mata: Kami Ogah Ditipu!")

Baca Juga: Sanggup Luluh Lantakkan Pangkalan Angkatan Laut Dalam Sekejab Mata, Inilah Proyek Kapal Selam Nuklir Tercanggih Rusia, Siap Beroperasi Akhir Tahun Ini