Find Us On Social Media :

Tak Cukup Nyawa 'Bapak Senjata Nuklirnya' Dihabisi Israel, Iran Kini Diambang Perang Setelah AS Kerahkan Kapal Induk, Gara-gara 'Bujukan' Raja Salman?

By Ade S, Minggu, 29 November 2020 | 03:44 WIB

Tak Cukup Nyawa 'Bapak Senjata Nuklirnya' Dihabisi Israel, Iran Kini Diambang Perang Setelah AS Kerahkan Kapal Induk, Gara-gara 'Rengekan' Raja Salman?

Intisari-Online.com - Iran diduga harus bersiap menghadapi perang besar setelah baru saja berduka karena Bapak Senjata Nuklirnya dibunuh.

Gelagat ini muncul setelah Amerika Serikat mengirim kapal induk USS Nimitz ke Teluk pada minggu ini.

Kehadiran kapal induk ini sendiri terjadi hanya beberapa hari sebelum pembunuhan 'Bapak Senjata Nuklir Iran.

Beberapa pihak menduga keputusan AS tersebut terjadi setelah Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud meminta dunia tegas terhadap Iran, terkait senjata nuklir mereka.

Baca Juga: Iran Tuduh Israel yang Membunuhnya, Siapakah Sebenarnya Sosok Misterius Ilmuwan Nuklir Terhebat Iran Mohsen Fakhrizadeh?

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh pada Jumat (27/11) dalam sebuah serangan terhadap mobilnya di luar Teheran.

Iran menuduh musuh bebuyutannya yakni Israel berada di belakang pembunuhan Fakhrizadeh.

Fakhrizadeh "terluka parah" ketika penyerang menargetkan mobilnya sebelum terlibat dalam baku tembak dengan tim keamanannya, kata kementerian pertahanan Iran dalam sebuah pernyataan yang dikutip Channel News Asia dari AFP.

Fakhrizadeh, yang memimpin organisasi penelitian dan inovasi kementerian Iran, kemudian "menjadi martir" setelah petugas medis gagal untuk menghidupkannya kembali.

Baca Juga: Pernah Disebut oleh Netanyahu Sendiri Sebagai Bapak Senjata Nuklir, Ilmuwan Nuklir Paling Cerdas di Iran Ini Tewas Terbunuh, Iran Langsung Curigai Israel

Fakhrizadeh, pernah digambarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai bapak program senjata nuklir Iran.

Fakhrizadeh melakukan perjalanan dengan mobil di dekat kota Absard di wilayah Damavand timur provinsi Teheran.

Sebuah laporan televisi pemerintah Iran tentang pembunuhan itu menggambarkan dia sebagai salah satu "ilmuwan nuklir Iran" dan menyebutkan Israel "memiliki permusuhan lama dan mendalam terhadapnya".

Baca Juga: Provokasi Meningkat di Akhir Kepemimpinan Trump, Tinggal Tunggu Iran Terpancing? Ini Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan AS

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, ada "indikasi serius peran Israel" dalam pembunuhan ilmuwan itu.

"Teroris membunuh seorang ilmuwan Iran terkemuka hari ini," tulis Zarif di Twitter.

"Kepengecutan ini - dengan indikasi serius dari peran Israel - menunjukkan penghasutan yang putus asa dari para pelaku," tambahnya.

Baca Juga: Israel Siap-siap Hadapi Amukan Iran di Tengah Kemungkinan Serangan AS, Pasukan IDF Disiagakan, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Israel dan Iran

Pengerahan kapal induk ke Teluk

Amerika Serikat mengerahkan kapal induk USS Nimitz dikerahkan ke Teluk pada minggu ini, beberapa hari sebelum pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka dari Iran.

 

Namun Angkatan Laut AS mengatakan bahwa pengerahan kapal induk tersebut tidak terkait dengan ancaman khusus di kawasan tersebut.

Baca Juga: Tak Lama Lagi Lengser Dari Jabatan Presiden Amerika, Negara Ini Bisa Rayakan Kekalahan Donald Trump dengan 'Pesta Nuklir' Karena Selama Ini Tertekan dalam Hal Ini

"Tidak ada ancaman khusus yang memicu kembalinya Nimitz Carrier Strike Group," kata Komandan Rebecca Rebarich, juru bicara Armada Kelima Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain, dalam pernyataan yang dikirim melalui email setelah kapal induk dikerahkan pada hari Rabu.

Rebarich mengatakan pemindahan itu terkait dengan penarikan AS di Irak dan Afghanistan.

"Tindakan ini memastikan kami memiliki kemampuan yang cukup untuk menanggapi setiap ancaman dan untuk mencegah musuh bertindak melawan pasukan kami selama pengurangan kekuatan," katanya.

Baca Juga: Kebenciannya Terhadap Iran Sudah Mendarah Daging, Sebelum Lengser, Trump Berencana Berikan 'Pukulan Telak' Ini pada Iran, Langsung Bisa Sebabkan Perang Besar

Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan Iran yang dicurigai oleh Barat mendalangi program bom nuklir rahasia Iran, tewas dalam penyergapan di dekat Teheran pada hari Jumat.

Hal ini mengancam akan memancing provokasi konfrontasi baru antara Iran dan musuh-musuhnya pada minggu-minggu terakhir masa kepresidenan Donald Trump.

 

 

Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "AS kerahkan kapal induk ke kawasan Teluk, terkait memanasnya tensi Iran-Israel?" dan "Ilmuwan nuklir paling terkemuka Iran tewas dibunuh dalam serangan mobil".