Find Us On Social Media :

Pernah Disebut oleh Netanyahu Sendiri Sebagai Bapak Senjata Nuklir, Ilmuwan Nuklir Paling Cerdas di Iran Ini Tewas Terbunuh, Iran Langsung Curigai Israel

By Maymunah Nasution, Sabtu, 28 November 2020 | 14:54 WIB

Ilustrasi nuklir Iran

Intisari-online.com - Salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh pada Jumat (27/11) dalam sebuah serangan terhadap mobilnya di luar Teheran.

Iran menuduh musuh bebuyutannya yakni Israel berada di belakang pembunuhan Fakhrizadeh.

Fakhrizadeh "terluka parah" ketika penyerang menargetkan mobilnya sebelum terlibat dalam baku tembak dengan tim keamanannya, kata kementerian pertahanan Iran dalam sebuah pernyataan yang dikutip Channel News Asia dari AFP.

Fakhrizadeh, yang memimpin organisasi penelitian dan inovasi kementerian Iran, kemudian "menjadi martir" setelah petugas medis gagal untuk menghidupkannya kembali.

Baca Juga: Provokasi Meningkat di Akhir Kepemimpinan Trump, Tinggal Tunggu Iran Terpancing? Ini Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan AS

Fakhrizadeh, pernah digambarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai bapak program senjata nuklir Iran.

Fakhrizadeh melakukan perjalanan dengan mobil di dekat kota Absard di wilayah Damavand timur provinsi Teheran.

Sebuah laporan televisi pemerintah Iran tentang pembunuhan itu menggambarkan dia sebagai salah satu "ilmuwan nuklir Iran" dan menyebutkan Israel "memiliki permusuhan lama dan mendalam terhadapnya".

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, ada "indikasi serius peran Israel" dalam pembunuhan ilmuwan itu.

Baca Juga: Israel Siap-siap Hadapi Amukan Iran di Tengah Kemungkinan Serangan AS, Pasukan IDF Disiagakan, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Israel dan Iran

"Teroris membunuh seorang ilmuwan Iran terkemuka hari ini," tulis Zarif di Twitter.

"Kepengecutan ini - dengan indikasi serius dari peran Israel - menunjukkan penghasutan yang putus asa dari para pelaku," tambahnya.

Nuklir Iran

Zarif juga meminta komunitas internasional untuk "mengakhiri standar ganda mereka yang memalukan & mengutuk tindakan teror negara ini."

Baca Juga: Tak Lama Lagi Lengser Dari Jabatan Presiden Amerika, Negara Ini Bisa Rayakan Kekalahan Donald Trump dengan 'Pesta Nuklir' Karena Selama Ini Tertekan dalam Hal Ini

Pembunuhan Fakhrizadeh terjadi kurang dari dua bulan sebelum Joe Biden dilantik sebagai presiden AS.

Biden telah berjanji untuk kembali meja diplomasi dengan Iran setelah empat tahun berantakan di bawah Presiden AS Donald Trump, yang menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018 dan mulai menerapkan kembali sanksi ekonomi atas Iran.

Trump mengatakan pada saat itu bahwa kesepakatan yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) tidak menawarkan jaminan yang cukup untuk menghentikan Teheran memperoleh bom atom.

Iran selalu membantah menginginkan senjata seperti itu.

Baca Juga: Kebenciannya Terhadap Iran Sudah Mendarah Daging, Sebelum Lengser, Trump Berencana Berikan 'Pukulan Telak' Ini pada Iran, Langsung Bisa Sebabkan Perang Besar

Pembunuhan terhadap Fakhrizadeh adalah yang terbaru dari serangkaian pembunuhan ilmuwan nuklir di Iran dalam beberapa tahun terakhir.

Iran selalu menuding Israel dibalik pembunuhan tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Ilmuwan nuklir paling terkemuka Iran tewas dibunuh dalam serangan mobil"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini