Menurut keterangan ada beberapa faktor yang mendasari mengapa orang Australia tidak suka dengan Indonesia, salah satunya sejarah.
Sejarah Indonesia berhubungan dengan penganiayaan warga sipil di Timor Leste dan penganiayaan terhadap orang Tionghoa setempat.
Namun di setiap episodenya, Australia memiliki sejarah yang serupa.
Militer Indonesia dikritik karena membunuh, secara langsung atau melalui kelaparan, lebih dari 100.000 orang Timor.
Lima tahun pertama 'integrasi' Timor Leste termasuk menjatuhkan napalm dan dengan sengaja menghancurkan kebun dan ternak orang Timor untuk memaksa orang Timor keluar dari tempat persembunyian.
Bahkan saat ini, hanya sedikit orang Indonesia yang memahami besarnya jumlah korban tewas warga sipil berikutnya.
Sebuah studi yang ditugaskan oleh PBB tentang korban tewas, Laporan Chega, memiliki sedikit ketidakkonsistenan internal di beberapa tempat menghitung bahwa jumlah kematian sipil maksimum dari tahun 1975-1999 adalah 183.000 karena kelaparan dan penyakit.
Angka itu melebihi garis dasar masa damai, di tempat lain laporan tersebut mengklaim bahwa angka maksimum 183.000 adalah untuk periode 1974-1999.