Lebih parah lagi, banyak yang bekerja tanpa bayaran hanya untuk membantu pekerjaan harian suaminya selesai, dengan target perharinya mustahil untuk diselesaikan.
Temuan investigasi tersebut juga tunjukkan di kedua negara, deretan generasi wanita dari keluarga yang sama telah bekerja di perkebunan kelapa sawit terus-terusan.
Beberapa bekerja sejak kecil membantu orang tua mereka, mengumpulkan buah kelapa sawit yang jatuh atau membersihkan sampah-sampah yang ada di sekitar pohon-pohon perkebunan itu.
Mereka tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali, bahkan sebatas baca, tulis dan hitung.
Ada juga seperti kasus wanita bernama Indra, keluar dari sekolahnya sejak remaja.
Ia kemudian mendapat pekerjaan di Perkebunan Sime Darby, Malaysia.
Perkebunan itu merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia.