Find Us On Social Media :

Kenyataan Pahit Buruh Wanita yang Bekerja di Perkebunan Kelapa Sawit, Beberapa Bekerja Sedari Kecil Bersama Orang Tua Mereka, Lainnya Bertahan Karena Kekangan Leluhur

By Maymunah Nasution, Jumat, 20 November 2020 | 13:35 WIB

Foto para buruh wanita dari berbagai generasi yang telah bekerja di perkebunan kelapa sawit Indonesia, dari usia 6-102 tahun, dengan produk perusahaan barat pengguna kelapa sawit

Bertahun-tahun kemudian, ia kemudian mengatakan bosnya mulai melakukan tindakan asusila kepadanya, mengatakan hal-hal seperti "tidur denganku. Aku akan memberikanmu anak."

Indra sekarang berumur 26 tahun, bermimpi untuk keluar dari penjara tersebut tapi kesulitan membangun dunia baru tanpa pendidikan yang memadai maupun tanpa kemampuan lain.

Para wanita di keluarganya telah bekerja di perkebunan yang sama sejak nenek moyangnya meninggalkan India menuju Malaysia saat masih kecil, awal tahun 1900-an.

"Aku merasa ini normal," ujar Indra.

Baca Juga: Dicium Mesra Tepat di Hadapan Mantan Suaminya, Seorang Janda Nekat Nikahi Anak Kandungnya yang Masih Bau Kencur Usia 9 Tahun, Alasannya Sangat Darurat

"Sejak lahir sampai sekarang, aku masih berada di perkebunan."

Rupanya sudah turun-temurun para wanita bekerja di perusahaan kelapa sawit.

Wanita mulai bekerja di perusahaan kelapa sawit sejak kolonial Eropa membawa pohon pertama dari Afrika Barat lebih dari seratus tahun yang lalu.

Berpuluh-puluh tahun lewat, minyak kelapa sawit menjadi bahan penting dalam industri pangan, menggantikan lemak jenuh.

Baca Juga: Polemik Pengesahan UU Cipta Kerja dalam Konservasi Lingkungan Hidup, Peran Nyata KPPU Terapkan Keseimbangan