Dikatakan bahwa rencana pengadaan pertahanan Malaysia telah tergelincir dalam beberapa tahun terakhir karena masalah anggaran negara yang terus berlanjut.
Hal itu menyebabkan proyek-proyek seperti pembelian pesawat patroli maritim menjadi terhambat.
Anggaran pertahanan belanja pertahanan Malaysia sampai tahun 2020, menurut Global Firepower, terbilang kecil jika dibanding Indonesia, yaitu $ 4 miliar. Sementara Indonesia hampir dua kali lipat, yaitu $ 7,6 miliar.
Selain anggaran pertahanan, Indonesia juga unggul dalam berbagai sektor.
Indonesia telah menunjukkan keunggulan dalam hal jumlah personel militer.
Indonesia memiliki 800.000 personel militer, dengan 400.000 personel aktif dan400.000 cadangan.
Sementara Malaysia memiliki 410.000 personel militer, dengan 110.000 personel aktif dan 300.000 cadangan.
Kedua, di laut Indonesia memimpin dengan menempati peringkat ke-10 dari 138 negara, sedangkan Malaysia ke-44.