Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), yang merupakan partai politik dominan di Ethiopia selama beberapa dekade, telah berselisih dengan pemerintah Abiy sejak tak lama setelah dia berkuasa pada 2018.
Terpilih sebagai "pemimpin reformis", perdana menteri menuduh pejabat di pemerintahan sebelumnya melakukan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia, dan mencopot tokoh-tokoh kunci TPLF dari pemerintah pusat.
Awal tahun ini, keretakan semakin lebar setelah pemerintah federal menunda pemilihan nasional.
Keputusan Tigray untuk mengadakan pemungutan suara sendiri pada bulan September merupakan tindakan pembangkangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pemerintah federal. Parlemen federal menyebut proses tersebut "ilegal".
Sejak itu, kedua pemerintah telah menetapkan satu sama lain sebagai "tidak sah dan inkonstitusional".
Berkat Teknologi Canggih Israel, Etiopia yang Dulunya Negara Miskin dengan Banyak Kasus Kelaparan Kini Jadi Surga Pertanian nan Makmur!
Sejak tahun 2000, Ethiopia menjadi salah satu negara di Afrika dengan tingkat kemiskinan tertinggi di dunia.
Seiring dengan kemiskinan, negara itu juga harus menanggung kelaparan dan busung lapar.
Namun secara mengejutkan, World Bank menyebutkan bahwa dalam satu dekade Ethiopia telah mengalami kemajuan luar biasa dalam kesejahteraan.
Bahkan menduduki peringkat ke-12 sebagai Negara Adidaya Pertanian dan Ketahanan Pangan menurut Food Sustainability Index (FSI) tepat satu tangga di bawah USA (urutan ke-11).