Find Us On Social Media :

Menangi Pertempuran di Nagorno-Karabakh, Azerbaijan Catat Rekor Ciamik yang Belum Tentu Terulang Kembali dalam Sejarah Perang Manusia

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 16 November 2020 | 15:47 WIB

Ilustrasi

Meski perang berlangsung sengit, manuver yang dilakukan Azerbaijan membuahkan hasil.

Ilham Aliyev pada Minggu (8/10/2020) menyatakan, pasukannya berhasil merebut Shusha dari separatis Armenia.

"Dengan kebanggaan dan kebahagiaan besar, saya menginformasikan kota Shusha sudah dibebaskan," kata Aliyev dalam pidato di televisi yang dikutip Kompas.com dari AFP.

Aliyev juga menyatakan 8 November akan diingat rakyat Azerbaijan sebagai hari di mana mereka mengembalikan Shusha.

Baca Juga: Sudah Mau Lengser dari Jabatannya, Trump Kembali Buat Masalah dengan China, Bikin Kebijakan Baru yang Jelas-jelas Buat Negeri Panda Ngamuk

Gencatan senjata

Dua hari setelah Shusha lepas dari tangan Armenia, PM Nikol Pashinyan mengumumkan, dia menandatangani gencatan senjata dengan Azerbaijan dan Rusia di Nagorno-Karabakh.

"Saya telah menandatangani kesepakatan dengan Presiden Azerbaijan dan Presiden Rusia," terang Pashinyan dalam rilis di Facebook.

"Langkah yang diambil ini tidak hanya menyakitkan bagi saya, namun juga seluruh rakyat," lanjut PM yang juga seorang jurnalis itu.

Dikutip AFP pada Senin (9/11/2020), PM Armenia sejak Mei 2018 itu menerangkan perjanjian bakal diterapkan mulai pukul 01.00 waktu setempat pada Selasa (10/11/2020).

Pernyataan yang dibuat Pashinyan pun resmi mengakhiri perang dua negara di Nagorno-Karabakh, yang pecah sejak 27 September.

"Saya memutuskan ini setelah menganalisis secara mendalam situasi yang dihadapi militer," papar Pashinyan merespons perkembangan terbaru di Karabakh.

Baca Juga: Tak Kalah Moncer, Sniper Indonesia Masuk Jajaran 7 Sniper Terbaik Dunia, Berhasil Tembak Mati 41 anggota 'Krebo Hutan' Fretilin di Timor Timur

Dia merujuk kepada keterangan kelompok separatis etnis Armenia yang mengumumkan mereka kehilangan Shusha, yang adalah kota penting di Karabakh. Separatis menyatakan bahwa mereka terancam kehilangan Stepanakert yang merupakan ibu kota region di Kaukasus tersebut.

Oleh karena itu, Pashinyan menerangkan bahwa gencatan senjata tersebut meski menyakitkan merupakan solusi terbaik untuk rakyatnya.

Azerbaijan Catat Rekor Ciamik yang Belum Tentu Terulang Kembali dalam Sejarah Perang Manusia

Yang paling menarik adalah usai menang perang, senjata Azerbaijan sekaligus memenangkan kepemilikan senjata.

Hal ini sangat jarang terjadi dalam perang.

Armenia diperkirakan kehilangan sekitar 40 persen peralatannya, termasuk ratusan tank, kendaraan lapis baja, dan artileri.

Baca Juga: 3 Dekade Duduk Nyaman, Iran Kini Menjelma Jadi Pencundang Sejati Setelah Azerbaijan Berhasil Rebut Nagorno-Karabakh dari Armenia

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari