Find Us On Social Media :

Trump Ogah Perbarui Perjanjian Nuklir, Putin Buru-buru Perkuat Bunker 6375 Pengendali Nuklir Rusia, Bersiap Hadapi PD III

By Tatik Ariyani, Sabtu, 14 November 2020 | 16:53 WIB

Ilustrasi - Vladimir Putin dan bom nuklir

Rusia membangun bunker bawah tanah ini untuk mengantisipasi kabar dari Amerika ini.

Putin mengatakan semua peralatan dan sistem komunikasi harus sesederhana dan dapat diandalkan seperti senapan AK-47.

Putin percaya bahwa serangan nuklir di negara itu akan menghasilkan serangan kontra-nuklir dengan bantuan bunker ini.

Saat ini, Rusia sudah memiliki dua bunker, salah satunya di pegunungan Ural bagian utara dan satu lagi di pegunungan Ural bagian selatan di Yamatau.

Namun, Amerika pun tak tinggal diam dengan upaya Rusia dalam membangun bunker perlindungan tersebut.

Amerika Serikat pun membuat bom bunker nuklir B61-11 untuk menghancurkan bunker yang dibangun. Atom-atom ini akan siap tahun depan.

Tidak hanya itu, seperti Rusia, Amerika Serikat membangun bunker di kompleks Gunung Cheyenne milik Angkatan Udara AS.

Bunker komando nuklir Rusia ini bahkan menjadi target teratas Amerika.

Bunker Rusia dirancang untuk tetap berhubungan bahkan jika terjadi serangan nuklir.

Bunker di perbukitan utara Ural konon dibangun di bawah batu granit setebal 1000 kaki (304 meter).

Bunker nuklir kedua Rusia ada di Gunung Yamantau, dibangun di bawah batu setebal 3.000 kaki (914 meter).

Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Wilayah Kekuasaan Trump, Joe Biden Berhasil Birukan Georgia, Keunggulannya Makin Besar dan Buat Trump Sudah Tak Bisa Berkutik Lagi