Unit-unit pasukan Korut dipecah kedalam tiga kelompok, yakni pengintaian (reconnaissance), infanteri ringan, dan sniper.
Unit reconnaissance beroperasi dalam tim kecil di belakang garis musuh dan menunjukan target dengan cepat.
Unit ini pernah beroperasi di Korea Selatan dan sempat terlibat kontak dengan unit sejenis dari Selatan.
Dalam insiden yang dipublikasikan itu, terlibat kapal selam khusus dari armada kecil 1 dan Skadron 22. Mereka menyusupkan tiga personel komando dan 21 personel AL.
Insiden yang dimulai pada subuh, 19 September 1996, itu ternyata jadi misi yang gagal karena mengorbankan hampir semua nyawa personel.
Hanya seorang dari komando Korut yang tertangkap oleh pasukan Korsel setelah melalui pertempuran sengit.
Hingga saat ada sekitar 10.000 personel reconnaissance yang tersebar di 17 batalion reconnaissance.