Penulis
Intisari-Online.com - Peringkat kekuatan militer Prancis berada di atas Turki, bagaimana perbandingan kekuatan militer Prancis dan Turki di setiap sektornya?
Meski Prancis mengungguli Turki dalam hal IndexPower menurut Global Firepower, namun militer Turki masih mengejar kekuatan militer Prancis.
Keduanya sama-sama menduduki 20 besar militer paling kuat di dunia, dengan Prancis berada di peringkat 7, sementara Turki di peringkat 11.
Lalu, di mana letak keunggulan militer Turki?
Belakangan, situasi memanas antara negara pimpinan Presiden Erdogan dan Presiden Marcron ini.
Ketegangan meningkat dengan perang retorika antara Presiden kedua negara.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut peristiwa pembunuhan seorang guru Prancis sebagai serangan terhadap kebebasan berbicara dan mengatakan akan melawan "separatisme Islam" yang ada.
Pernyataannya Macron pun mendapat tanggapan keras dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Erdogan menyerukan boikot produk Perancis, bahkan mengatakan bahwa presiden Perancis membutuhkan pemeriksaan mental.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi The Print, Shekhar Gupta, dalam episode 604 'Cut the Clutter', mengatakan bahwa situasi Turki dan Perancis saat ini adalahkemungkinan konflik, namun pada saat yang sama sangat tidak mungkin.
Melansir theprint.in (29/10/2020), menurut Gupta, yang mungkin adalah bahwa Prancis secara tradisional melihat dirinya sebagai pusat liberalisme global dan di bawah Emmanuel Macron, negara itu bertindak melawan apa yang dilihatnya sebagai ancaman dari Islam radikal.
Sementara itu, Turki, di bawah Recep Tayyip Erdogan, telah memposisikan dirinya sebagai penjaga global pan-Islamisme atau Islam.
Turki juga memiliki sekutu di Pakistan, Azerbaijan, dan Malaysia sampai batas tertentu.
Di sisi lain, apa yang membuat konflik ini tidak mungkin terjadi adalah bahwa Prancis dan Turki adalah anggota militer dan aliansi strategis, Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO), kata Gupta.
Tapi, bagaimana perbandingan kekuatan militer Prancis dan Turki tentu menjadi salah satu yang menarik untuk diketahui.
Berikut ini perbandingan kekuatan militer Turki dan Prancis:
Peringkat Kekuatan dan Anggaran Militer, Turki di bawah Prancis
Turki dan Perancis berada di 20 teratas peringkat kekuatan militer dari 138 negara menurut Global Firepower.
Namun, Prancis mengungguli Turki dilihat dari IndexPowernya, yaitu berada di peringkat ke-7, sementara Turki berada di peringkat ke-11.
Militer Perancis hanya kalah dari AS, Rusia, China, India, Jepang, dan Korea Selatan.
Sementara itu, militer Inggris, Mesir, dan Brazil berada di antara Perancis dan Turki.
Begitu pun dari segi keuangan, Prancis lebih unggul dengan dukungan anggara pertahanan tahun 2020 sebesar $ 41,5 miliar, sedangkan anggaran pertahanan Turki hanya setengah milik saingannya yaitu $ 19 miliar.
Turki unggul jumlah tentara
Melihat total personel militernya, sebanyak 451.635 personel dimiliki Prancis dengan populasi penduduk 67.364.357.
Sedangkan Turki memiliki 735.000 personel militer, dengan 81.257.239 populasi penduduk.
Bagaimana dengan persenjataan yang dimiliki kedua negara untuk sektor kekuatan udara, darat, dan laut?
Di Darat, Turki unggul jumlah tank
Militer Turki mengejar kekuatan militer Prancis dengan keunggulan jumlah tank, dan persenjataan lain di sektor darat.
Di darat, Turki memiliki 2.622 tank tempur, 8.777 kendaraan lapis baja, 1.278 artileri self-propelled, 1.260 artileri lapangan, dan 438 proyektor roket.
Sedangkan Prancis hanya memiliki 528 tank tempur. Lainnya yaitu 6.028 kendaraan lapis baja, 109 artileri self-propelled, 12 artileri lapangan, dan 13 proyektor roket.
Baca Juga: Hari Pahlawan: Dikenal Sebagai Seorang Pelawak, Tapi Kenapa Ratmi B-29 Dimakamkan di TMP Kalibata?
Sama-sama masuk 20 teratas peringkat kekuatan laut
Persenjataan angkatan laut Turki memiliki 12 kapal selam, 16 fregat, 35 kapal patroli, 11 ranjau perang. Serta 10 korvet yang tidak dimiliki Perancis.
Sementara Prancis memiliki 9 kapal selam, 11 fregat, 17 kapal patroli, dan 17 mine warfare. Serta 4 kapal induk dan 11 kapal perusak yang tidak dimiliki Turki.
Tak berbeda dengan persaingan Turki dan Prancis di sektor udara, persaingan kedua negara ini di sektor laut juga sengit.
Namun, lagi-lagi Prancis memimpin dengan menempati peringkat ke-17 untuk kekuatan lautnya, sementara Turki berada di peringkat ke-20 dari 138 negara.
Selisih Tipis pada kekuatan udaranya
Prancis memiliki total pesawat 1.229, dengan 269 pesawat tempur, 121 angkutan, 45 misi khusus, 589 helikopter, 62 helikopter serang, dan 187 pesawat latih.
Sedangkan Turki memiliki total pesawat sebanyak 1.055, dengan 206 pesawat tempur, 80 angkutan, 18 misi khusus, 497 helikopter, 100 helikopter serang, dan 276 pesawat latih.
Dengan persenjataan tersebut, Prancis berhasil menempati peringkat ke-8 dari 138 negara untuk kekuatan udara, sementara Turki tepat berada di bawahnya yaitu peringkat ke-9.
Turki Dilaporkan Punya Pasukan Bayangan
Melansir Kompas.com, Turki dilaporkan memiliki pasukan bayangan yang terdiri atas tentara bayaran untuk melakukan pertempuran rahasia.
Dilansir dari The Sun, Senin (14/9/2020), pasukan tersebut dapat bergerak sesuai permintaan Turki.
Pasukan bayangan tersebut, dilaporkan The Sun, dibawahi oleh SADAT Defense, sebuah perusahaan yang mengklaim sebagai konsultan militer, pelatihan kepada militer reguler dan keamanan swasta.
Oposisi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan percaya bahwa SADAT juga bertindak sebagai tentara pribadi yang siap berperang sesuai keinginannya.
Pasukan tersebut dibandingkan dengan kelompok paramiliter dari Rusia, Kelompok Wagner, yang dilaporkan melakukan operasi luar negeri untuk Kremlin dan Vladimir Putin.
SADAT sendiri telah lama diselimuti misteri. Hingga pekan lalu, AS melaporkan bahwa SADAT mengerahkan milisinya dari Suriah ke Libya.
Beberapa media Israel sebelumnya mengklaim organisasi itu terkait dengan organisasi lain termasuk Hamas dan Hezbollah.
Sumber yang sama menyatakan bahwa organisasi tersebut secara aktif melatih elemen ekstremis di Suriah dan lokasi lain di Timur Tengah.
Dilaporkan The Sun, SADAT dijalankan oleh orang terdekat dan kepercayaan Erdogan, Adnan Tanriverdi.
Dia dijuluki oleh beberapa pihak sebagai orang yang kuat.
Dia adalah pensiunan brigadir jenderal di Angkatan Bersenjata Turki yang kemudian diangkat sebagai kepala penasihat militer oleh Erdogan setelah percobaan kudeta pada 2016.
Lokasi di mana organisasinya dilaporkan aktif termasuk di Somalia dan Qatar, tempat Turki mendirikan pusat pelatihan militer.
Kehadiran SADAT juga telah dilaporkan di pelabuhan Suakin di Sudan, pos terdepan yang memiliki potensi strategis bagi Turki.
Namun, Tanriverdi selalu membantah rumor kelam seputar organisasi militernya.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari