Mengutip Kompas.com yang melansir Times Now News, China telah memproduksi dan meluncurkan berbagai macam rudal balistik, mulai dari rudal jarak pendek hingga Rudal Balistik Antarbenua (ICBM).
Sementara itu Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO) juga telah melakukan uji coba rudal balistik Prithvi-1 (jarak tempuh 150 km) dan Prithvi-2 (jarak tempuh 250 km), yang telah dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata.
Armada jet tempur China pun disebut telah diperbarui, meski tidak semua armadanya bisa dikerahkan ke perbatasan India-China.
Purnawirawan petinggi militer India Ravinder S Chhatwal mengatakan, "Untuk meluncurkan pertahanan udara apa pun, pesawat tempur harus dikerahkan dekat perbatasan, kira-kira sekitar 200-300 km dari perbatasan musuh."
"Melawan India, China harus mengerahkan pesawat tempurnya di Tibet dan lapangan udara Xinjiang yang berdekatan.
"China memiliki 2.011 pesawat tempur, tetapi kebanyakan dari mereka dikerahkan di pesisir timur."
"Mereka tidak bisa mengerahkan semuanya melawan India karena terbatasnya lapangan terbang di Tibet."
Tibet disebutnya merugikan China dan sebaliknya menguntungkan India.
"Mereka (Tibet) hanya punya sekitar lima lapangan terbang utama (Kongka Dzong, Hoping, Pangta, Linzhi, dan Gargunsa), dan dua lainnya di Xinjiang (Hotan dan Kashgar)."